SIKSAAN YANG DILAKUKAN KEPADA ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ DAN TALHAH BIN UBAIDILLAH RA.

“Sabar adalah kunci dari kelapangan dan keselamatan. Sedangkan Zuhud (tidak terlalu bergantung kapada duniawi) adalah sebuah kekayaan yang abadi”. (HR. Dailami, Musnad Firdaus)

Orang-orang kafir banyak melakukan penyiksaan kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Talhah bin Ubaidullah Ra dengan tujuan agar mereka keluar dari agama islam dan  tidak melaksanakan shalat. Talhah bin Ubaidullah yang terkenal dengan sebutan singanya kaum Quraisy mempunyai seorang kakak yang bernama Usman bin Ubaidullah. Usman bin Ubaidullah dan Naufal Huwailid Al-Adawi mengikat Abu Bakar dan Talhah bin Ubaidullah secara bersama-sama. Oleh karena itu Abu Bakar dan Talhah bin Ubaidullah  disebut dengan “Qarinain (pasangan).”

Akan tetapi walaupun Abu Bakar dan Talhah bin Ubaidullah mendapat siksaan yang begitu berat, mereka tetap beristiqamah dan sama sekali tidak keluar dari agama Islam. Bani Taim yang merupakan kabilah dari Abu Bakar ketika mereka melihat siksaan yang dilakukan kepada keduanya, mereka sama sekali tidak peduli dan tidak menolong mereka. Ketika Usman bin Ubaidullah melihat Abu Bakar dan Talhah bin Ubaidullah melaksanakan shalat, dia takut dan mengurungkan niat untuk melanjutkan siksaan terhadap mereka berdua.

FIRASAT SEORANG MUKMIN

Syekh Musa yang merupakan putra dari Syekh Abdul Qadir Jailani meriwayatkan, ayahku menjelaskan suatu kisah seperti ini :

Suatu hari aku melakukan perjalanan di padang pasir. Kemudian aku tidak menemukan air selama berhari-hari. Ketika aku sudah tidak kuat karena kehausan, aku melihat sebuah awan. Kemudian dari awan itu turun sesuatu yang terlihat mentah. Dan aku pun menghilangkan dahaga  dengan sesuatu tersebut. Setelah itu aku melihat sebuah cahaya yang menutupi seluruh ufuk. Dari cahaya tersebut muncul sebuah sosok seraya berkata kepadaku,

“Wahai Abdul Qadir, Aku adalah Tuhanmu. Aku telah menghalalkan sesuatu yang haram untukmu.” Ketika aku mendengar hal itu, aku pun langsung mengucapkan, “a’uudzu billahi minasy-syaithonirrojiim”. Cahaya kegelapan dan sosok itu langsung menjadi asap dan berkata,

“Kamu telah selamat dariku dengan hikmah-Nya dan dengan ilmu yang kamu miliki. Aku telah menyesatkan 70 orang degan cara seperti ini.” Kemudian aku menjawab, “Ini semua karena kemurahan, keagungan serta ihsan dari Rabbku. Segala puji untuk-Nya”.

Setelah mendengar cerita ini, orang-orang bertanya kepadaku, “Bagaimana engkau bisa tahu kalau dia adalah syetan?” Aku menjawab, “Aku dapat mengetahui dia (syetan) dari perkataannya “Aku telah menghalalkan yang haram untukmu”. (At-Tabakatul-Qubra, Imam Sya’rani).

*Santri Sulaimaniyah

About Abdul Jalil

Diamku الله Gerakku مُحَمَّد. Wong Lamongan, S1 di Psikologi UGM. I'm free man & traveler all id: abilngaji
This entry was posted in Ngaji. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published.