KEUTAMAAN MEMBACA TASBIH SETELAH SHALAT

“Barangsiapa setelah shalat lima waktu membaca 33 kali ‘Subhanallah’, 33 kali ‘Alhamdulillah’, 33 ‘Allahu Akbar’, maka semua ini menjadi 99. Kemudian menggenapkannya menjadi seratus dengan membaca ‘Laa ilaha illallahu wahdahuu Laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa alaa kulli syain qadiir’, maka dosa-dosanya akan diampuni walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR.Muslim)

Abu Hurairah Ra meriwayatkan, “Telah datang orang-orang fakir dari kaum Muhajirin kepada Rasulullah Saw seraya berkata, “Ya Rasulullah, orang-orang kaya dengan hartanya bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi dan kenikmatan yang abadi. Mereka melaksanakan shalat sama seperti kami, mereka juga berpuasa sama seperti kami. Dan juga mereka memiliki harta yang lebih, sehingga mereka dapat menunaikan ibadah haji, umrah, berjihad dan memberikan sedekah.”

Rasulullah Saw bersabda, “Maukah aku sampaikan kepada kalian sesuatu, ketika kalian melakukan sesuatu tersebut kalian bisa menyamai orang-orang yang telah melewati kalian (dari segi amal ibadah) dan juga orang-orang yang datang setelah kalian tidak akan bisa menyamai kedudukan kalian, begitu pula kalian bisa menjadi orang yang terbaik diantara kelompok kalian kecuali orang-orang kaya yang melakukan hal yang sama.”

“Setiap sesudah melaksanakan shalat fardhu kalian bacalah 33 kali tasbih (Subhanallah),  33 kali tahmid (Alhamdulillah), dan 33 kali takbir (Allahu Akbar).”

Orang-orang fakir pun mengerjakan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw. Kemudian mereka juga memberitahukan kepada orang-orang kaya apa yang telah mereka kerjakan. Orang-orang  kaya pun ikut mengerjakan seperti yang mereka kerjakan. Beberapa waktu kemudian, para sahabat Nabi yang fakir datang dan memberitahukan kepada Rasulullah saw tentang hal ini seraya berkata, ‘’Ya Rasulullah, saudara-saudara kami yang kaya juga mengerjakan apa yang telah kami kerjakan.’’

Oleh sebab itu Rasulullah saw bersabda, “Yang kalian katakan ini merupakan suatu kelebihan dan ihsan yang Allah berikan kepada orang  yang Dia kehendaki.
Wahai orang-orang fakir, ketika di akhirat orang-orang muslim yang fakir masuk surga lebih dulu setengah hari yakni lima ratus tahun sebelum orang-orang kaya, apakah hal ini tidak membuat kalian senang?”

*Santri Sulaimaniyah

About Abdul Jalil

Diamku الله Gerakku مُحَمَّد. Wong Lamongan, S1 di Psikologi UGM. I'm free man & traveler all id: abilngaji
This entry was posted in Ngaji. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published.