Diantara Kepentingan Mahasiswa dan Kepentingan Partai

Dalam pembukaan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Keluarga Mahasiswa UGM menyatakan, Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Republik Indonesia harus diisi dengan kegiatan pembangunan yang bervisi kerakyatan sebagai perwujudan rasa syukur bangsa Indonesia atas rahmat   Tuhan   Yang   Maha   Esa.   Mahasiswa   sebagai   bagian   dari   bangsa   Indonesia berkewajiban mengisi kemerdekaan tersebut sesuai dengan hati nurani rakyat yang mencita-citakan terlaksananya kebenaran, keadilan sosial, dan kesejahteraan umum yang berdasarkan Pancasila. Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada adalah organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas Gadjah Mada yang merupakan wadah pembinaan dan pengabdian masyarakat yang independen, egaliter dan demokratis. Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada sebagai bagian integral dari rakyat Indonesia menyadari hak, kewajiban, posisi, dan perannya dalam dharma baktinya pada tanah air, bangsa, dan almamater dengan cara belajar, berkarya dan berjuang. Atas dasar inilah dengan kemurnian hati, itikad baik, kedaulatan, kebersamaan, dan kebebasan akademik yang berkesusilaan.
Badan Legislatif Mahasiswa Gadjah Mada yang kerap dikenal dengan sebutan Senat Mahasiswa, secara umum bertugas mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga oleh Badan Ekskutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa UGM; Secara khusus Senat mengawasi jalannya kepengurusan organisasi yang dipimpin oleh Presiden Mahasiswa. Senat juga menghimpun dan merumuskan aspirasi mahasiswa UGM untuk diteruskan kepada Presiden Mahasiswa, namun pada kenyataanya semua tidak sesuai dengan keinginan dan harapan dalam prosesnya sendiripun masih membawa kepentingan politik dari pihak kelompok-kelompok tertentu adanya kepentingan partai yang masih tetap diperjuangkan dalam sebuah forum yang mana hal tersebut tidak selazimnya dilakukan dalam Senat. Setahun adalah waktu untuk perkenalan diantara Senat dari partai satu dengan partai yang lain, waktu dua belas bulan itu tidak cukup untuk bisa membawai suara dan aspirasi Mahasiswa secara keseluruhan. Perjalanan satu tahun di Keluarga Mahasiswa adalah baru mengenali organisasi tersebut, sehingga dalam bentuk kontribusi nyatanya masih diperhambat dengan adanya perdebatan antara Senat dari berbagai pihak partai yang berbeda-beda untuk memperjuangkan pendapat dan gagasan kepentingan dari suatu partai.
Oleh karena itu belajar dari regulasi proses dinamika dalam sidang maupun kegiatan lainnya, untuk penentuan komisi yang harus dipilih memang sebaiknya dari pihak individu yang memilih sendiri sesuai kemampuan atau kapabilitas yang dimiliki sehingga dalam proses kerja Senat kedepan nantinya sudah tidak memulai dari awal lagi. Namun semua itu harus di dasari dengan mempertimbangkan ketimpangan jumlah antara komisi satu dengan komisi lainnya, agar dalam proses kerjannya bisa seimbang dan berjalan sesuai koridor masing-masing. Komitmen dalam berorganisasi khususnya di dalam Senat ini harus benar-benar dijaga sifat ke militansiannya karena sebagai perwakilan Keluarga Mahasiswa yang mewakili beribu-ribu Mahasiswa Gadjah Mada seharusnya bisa bersifat proaktif dan siap untuk melayani kepentingan Mahasiswa secara keseluruhan, bukan menunggu kritikan dari Mahasiswa baru bertindak dan bergerak namun semestinya dari Senat sendiri mempunyai inisiatif untuk aktif menjaring inspirasi dan kebutuhan yang di inginkan dari Mahasiswa.
Kehadiran dalam ruang dinamika perjalanan Senat tidak semua anggota Dewan Senat itu terlibat secara aktif baik dalam segi rapat internal, rapat eksternal, dan juga kegiatan lainnya. Berani maju berkontribusi untuk Universitas khususnya menjadi Senator seharusnya bisa bersikap dan berperilaku dengan totalitas sesuai janji pada ikrar yang telah diucapkan waktu pelantikan, sehingga dalam menjalankan amanahnya bisa dilakukan dengan penuh ketulusan, keikhlasan dengan segenap jiwa sebagai bentuk pengabdian terhadap kampus kerakyatan ini. Sekali lagi orientasi politik kampus ini harus membawa kepentingan Mahasiswa secara keseluruhan bukan mengedepankan kepentingan partai, sehingga regulasi dalam setiap prosesnya bisa berjalan dengan lanjar dan kehadiran seorang Senator tidak hanya ketika ada sebuah issue yang memang urgent bagi kepentingan partai kampus.

About Abdul Jalil

Diamku الله Gerakku مُحَمَّد. Wong Lamongan, S1 di Psikologi UGM. I'm free man & traveler all id: abilngaji
This entry was posted in Opini. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published.