TINGGALKANLAH PERDEBATAN (AQIDAH)

Rasulullah Saw bersabda, “Aku menjamin istana di tengah surga bagi orang yang meninggalkan perkataan bohong walau untuk bercanda. Dan aku menjamin istana di Jannatul A’la bagi orang yang memiliki akhlaq yang baik.”
(HR. Abu Daud)

Berdebat dalam masalah aqidah adalah hal yang dilarang oleh agama, (karena) dapat saling menyakiti satu sama lain (misalnya) dengan berkata “kamu tidak tahu.” Dan dapat menimbulkan perasaan sombong atas lawan debatnya tersebut.

Berdebat tidak memiliki manfaat sama sekali. Karena ketika kita berdebat dengan orang bodoh yang tidak mengerti maksud kita, maka dia akan menyakiti kita. Dan apabila kita berdebat dengan orang-orang yang memiliki sifat dendam perasaannya, maka hanya hasad dan permusuhan darinya yang akan kita dapatkan. Rasulullah Saw pernah bersabda, “Aku menjamin istana di jannatul a’la bagi orang yang meninggalkan perdebatan walau dia benar.”

Orang yang pintar tidak boleh tertipu oleh tipu daya setan. Karena (ketika kita berdebat) Syaitan berkata “Tunjukkanlah kebenaran, jangan hiraukan siapa pun.” Yang mana sebenarnya ini adalah penyebab timbulnya hasad dan permusuhan. Setan suka menipu orang-orang dengan menunjukkan kebenaran lalu membawanya kepada kejahatan. Kita harus berusaha untuk menjauh dari segala tipu daya setan.

Akan sangat baik apabila kita dapat menunjukkan kebenaran pada orang yang mau menerimanya. Akan tetapi, bukan dengan cara berdebat melainkan dengan cara memberikan nasihat. Dan memberi nasihat pun memilki cara dan adabnya. Kita harus bersifat lemah lembut kepada siapa pun lawan bicara kita. Kalau kita tidak berbicara dengan lemah lembut, maka hal ini akan mempermalukan lawan bicara kita dihadapan orang lain, dan ini akan menimbulkan keburukan yang lebih banyak daripada kebaikan. (Imam Ghazali, Bidayatul Hidayah)

Anas bin Malik Ra pernah menceritakan:
Ketika kami sedang berdebat dalam masalah aqidah, tiba-tiba Rasulullah Saw datang. Kemudian beliau sangat marah, beliau tidak pernah marah seperti ini sebelumnya. Kemudian beliau melarang kami berdebat seraya bersabda:

“Berhati-hatilah wahai ummat Muhammad. Tinggalkanlah berdebat, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian musnah karena hal ini.”

Tinggalkanlah perdebatan yang hanya akan mendatangkan kebaikan yang sangat sedikit. (karena dapat menghilangkan rasa sayang dan dapat menimbulkan permusuhan). Tinggalkanlah perdebatan, karena seorang mukmin tidaklah pantas berdebat bukan merupakan akhlaq seorang mukmin sejati. Apabila kalian suka berdebat, maka cukup dikatakan berdosa bagi kalian.

“Tinggalkanlah perdebatan, karena Aku tidak akan memberikan syafaatku padanya di hari kiamat nanti.” (HR. Attabrani)

*Santri Sulaimaniyah

About Abdul Jalil

Diamku الله Gerakku مُحَمَّد. Wong Lamongan, S1 di Psikologi UGM. I'm free man & traveler all id: abilngaji
This entry was posted in Ngaji. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published.