SOMUNCU BABA (BAPAK PENJUAL ROTI)

“Diwajibkan bagi setiap muslim untuk mencari rezeki yang halal.” (H.R Thabrani)

Syeikh hamid bin musa al kaysari (somuncu baba) adalah syeikh di masa Sultan Yildirim Bayazid Han, makamnya terletak di Aksaray, ia adalah seorang  yang mengusai ilmu Dzahir dan ilmu Batin.

Di Bursa, dia bekerja sebagai penjual roti, akan tetapi kadang juga memberikan dagangannya itu kepada orang mukmin, untuk mendapatkan berkah dia juga mengasih rotinya kepada masyarakat Bursa.

Somuncu Baba adalah seorang Ahli tarekat yang diajarkan oleh Syaikh Haji Ali Erdebili, tetapi sebenarnya telah mendapatkan hasil yang sempurna secara ruhani dari Sultan Arif Bayazid Bestami bertahun-tahun dia melaksanakan tugasnya di Damaskus atas perintah Sultan Bayazid Bestami dan sempat juga bertemu dan berbincang dengan Nabi Khidir As.

Pada zaman khilafah Ustmaniyah, Sultan Bayazid Bestami mendirikan masjid Ulujami’ di kota Bursa, Somuncu Baba ingin sekali menghadiri peresmian masjid, itu juga dia beberapa kali ceramah disana. Karena masyarakat sering membahas tentangnya, dia pun pergi dari Bursa pergi ke Aksaray, disana dia menyibukkan diri dengan beribadah untuk mendapatkan rahmat Allah Swt.

Tuannya Aksyamsuddin Wali Syaikh Haji Bayram, Muhammad Syamsuddin Muhammad Al Fanari, syaikh Sujauddin Karamani mereka adalah di antara murid-muridnya Somunju Baba.

Salah satu Darwishnya Somuncu Baba sedang sibuk di ladang, sebagian sibuk dengan ladang milik syaikh, dan sebagiannya lagi ladang miliknya, ladang dari syaikh tidak membuahkan hasil, sedangkan ladang dari darwish secara luar biasa membuahkan hasil yang begitu banyak, suatu hari syaikh itu bertemu dengan darwis ”Yang manakah ladang milik saya“ syaikh bertanya.

Darwish tersebut merasa malu, sambil menunjukan ladangnya “Ini ladang Anda” kata Darwish, lantas syaikh pun merasa sedih ketika melihat ladangnya yang tidak membuahkan hasil kemudian darwish tersebut “Kenapa Anda begitu sedih?” kata darwish.

Kita sama sekali tidak memiliki kekayaan, kira-kira dosa apakah yang pernah kita perbuat, kita tidak dibekali kekayaan yang banyak di dunia akan tetapi kita bekerja untuk akhirat mungkinkah ini seperti satu bibit dosa yang akan membesar, kata syeikh mengatakan kenyataannya kepada darwish.

About Abdul Jalil

Diamku الله Gerakku مُحَمَّد. Wong Lamongan, S1 di Psikologi UGM. I'm free man & traveler all id: abilngaji
This entry was posted in Cerita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published.