Aku minta maaf atas ketidaktahuan
Yang kurasakan;
Kau sabar pada penantian
Kau melebihi persahabatan
Kau hadir dengan keceriaan
Kau marah karena kerinduan
Kau meyakiniku tanpa alasan
Kau selalu memberi keindahan
Kau bersikap sungguh perhatian
Kau tersenyum penuh keikhlasan
Kau tak bosan membuat rekaman
Kau menunggu dalam ketenangan
Kau menyelipkan ribuan kenangan
Kau menebar suasana kebahagiaan
Kau mengenalkan banyak kehidupan
Kau berucap lembut menghangatkan
Kau mengajakku mengenal kesabaran
Kau bercanda pipimu tampak kemerahan
Kau adalah perempuan yang menyenangkan
Yang belum kurasakan;
Adalah kecupan, pelukan, dan keprawanan!!!
Aku mengerti perempuan itu memiliki banyak keahlian, khususnya dalam hal menunggu, meski tanpa diminta sekalipun, ia masih tetap menunggu. Apalagi kepada ia yang sedang jatuh hati, dia pasti menunggu sampai habis tenaganya meski ia harus menunggu dalam penantian yang semu*
Keren
nuwun Bos~
Wewww penyair juga kau bil? ???
Sedang dalam proses pembelajaran Ira, 🙂 ckckck
Keren bangett mas 🙂
Wihh keren banget mas 🙂
Iya kah Umi, itu tulisan menjelang keberangkatan ke Turki dik, terimakasih yaak~
Iya mas. Wihh pas mau berangkat Turki galau” gitu ya mas hehe soalnya ada perempuan yang ditinggalkan 😀