Indah Wulandini

DIA ABANGKU, 2018

Untukmu yang saat ini tengah merajut asa di Negeri Dua Benua,

abil

Awal tahun lalu, kabar menggembirakan datang dari salah seorang pemuda asal Tanah Lamongan, Abdul Jalil namanya. Pria kurus dengan kulit cukup eksotis yang kerap disapa Abil ini berkabar kelak dirinya akan hijrah ke Negeri Dua Benua yang sangat mempesona, negeri itu adalah Turki. Kabar haru dan bahagia seolah menyelimuti kami selaku keluarga di komunitas HAMUR. Rona bahagia juga nampak di paras tampannya. Tak luput kesedihan juga memberatkan langkahnya untuk beranjak pergi meninggalkan sahabat di kota yang istimewa, Yogyakarta.

Selama hidupnya, ia seolah tak pernah lepas dari lingkungan yang taat agama. Dari MI, MTs, MA, hingga pada saat kuliah ia memutuskan untuk tinggal di Pesantren pula. Menjadi seorang santri bukan berarti ia kolot dalam pergaulan dan dunia luar, justru hal ini yang menjadikannya selalu tergugah untuk terus berpacu dalam prestasi dan terbuka akan hal-hal baru. Kepemimpinan yang dimiliki pun tak perlu diragukan lagi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua OSIS dan beberapa organisasi, ia juga berperan aktif di berbagai organisasi yang ada di kampus, namanya seringkali terpampang di berbagai poster. Hal yang tak dapat terlupakan adalah, sosoknya merupakan satu dari tiga orang pendiri HAMUR, komunitas untuk kalangan yang berlatarbelakang broken home yang bertujuan untuk membantu proses survive dalam menjalani hidupnya. Lewat HAMUR ini lah kita mulai saling mengenal, saling akrab, dan pada akhirnya kita menjadi keluarga.

abil2.png

Kini sosok Abil sudah cukup berubah secara kasat mata. Beberapa bulan tinggal di negara nan jauh dimata berdampak pada fisiknya yang saat ini nampak lebih berisi dan wajahnya yang terlihat lebih sumringah. Dirinya seolah dimanjakan oleh Negara Dua Benua itu melalui hobinya, travelling. Sebagai seorang traveller, Abil tak pernah menyiakan waktunya untuk sekedar duduk termenung meratapi kegalauan dan kegundahannya terhadap Nusantara yang kerapkali melandanya, ia akan menghabiskan waktunya untuk berlibur menikmati indahnya negara asal kebab ini. Dalam perjalanannya, ia tak pernah melupakan kerabatnya dari Indonesia. Nyatanya, ia selalu menuliskan salam rindunya untuk kerabat di Indonesia.

turki 1

Selain travelling, ada satu hal yang tak bisa terlepas oleh pemuda satu ini, yaitu buku. Kumpulan kertas itu seolah telah menjadi candu baginya. Disaat pemuda seusianya sedang merana memikirkan kekasih hati, Abil justru memilih untuk memadu kasih dengan buku-buku. Keresahannya muncul ketika buku itu tak berada di dekatnya.

buku

 

Semua yang ada dalam dirinya memang nyaris sempurna. Kebaikan, ketulusan, ketampanan, keramahan, dan kepandaiannya memang sangat mempesona. Beberapa pinangan pun pernah singgah namun hanya sementara, ia masih memilih untuk melanjutkan studinya dengan alasan belum terpikir hingga ke arah sana. Kekecewaan muncul mungkin tidak hanya satu ataupun dua, mungkin lebih dari tiga. Entah seperti apa kriteria yang ia minta, itulah sosok Abil yang sebenarnya, MISTERIUS. Entah seperti apa permaisurinya kelak, pastinya ia akan sangat beruntung didambakan oleh seorang pemuda yang saat ini tengah meniti studinya di Negeri Dua Benua.

Sosok Abil dikenal cukup baik oleh semua orang. Ikatan tali silaturahmi selalu dijaganya meski ia jauh diujung sana. Tak perlu waktu yang lama untuk mengenalnya. Mungkin juga tidak banyak tenaga yang dikeluarkan untuk jatuh hati padanya. Saat ini kehadirannya telah mampu mengabulkan satu dari segudang impianku, yaitu ia telah mampu menjadikan dirinya sebagai “Bang Abilku” yang tak lain merupakan sosok kakak laki-laki yang kehadirannya sangat aku nantikan. Sosok Abil juga mampu menjadi payung untuk berteduh bagi mereka yang membutuhkan. Ia juga mampu menjadi telaga yang mampu untuk menampung segala curahan hati siapapun yang bersedia. Entah kapanpun waktunya, aku harap ketika Bang Abil pulang ke Indonesia, jangan lupa untuk duduk bersama, saling menyapa dan sembari menikmati hangatnya kopi jogja yang diseduh dengan cinta dan ditemani dengan rangkaian seribu cerita. Akan ku tunggu kehadiran momen itu. Namun, janganlah sekalipun berniat untuk melupakan kehadiran seseorang dalam hidupmu, Bang! Berlarilah sekuat tenaga mu untuk terus berjuang di Negeri seberang! Rajutlah asa dan cita di Negeri Dua Benua! Jangan lupa tanah lain yang saat ini sedang melambai meminta untuk berjumpa! Hingga akhirnya kau sadari bahwa Nusantara menunggumu untuk kembali bersama bukti baktimu untuk Negeri!

Salam Rindu dari Purworejo, Indonesia,

Indah Wulandini

 

https://indahhandini.wordpress.com/2018/02/24/diaabangku2018/

About Abdul Jalil

Diamku الله Gerakku مُحَمَّد. Wong Lamongan, S1 di Psikologi UGM. I'm free man & traveler all id: abilngaji
This entry was posted in Kritik & Saran. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published.