“Neraka diliputi berbagai kesenangan hawa nafsu semata, sementara Surga diliputi berbagai hal yang tidak disukai nafsu kita.” (H.R. Bukhari Muslim)
Abu Umamah Ra berkata: Suatu saat kami pergi dengan Rasulullah Saw bersama dengan sekelompok prajurit. Salah seorang dari mereka kemudian melihat sebuah gua yang di dalamnya terdapat air dan tumbuhan hijau yang dapat dimakan. Kemudian ia berfikir untuk tinggal di tempat itu, seakan-akan ia ingin meninggalkan hiruk pikuk dunia, lalu ia berusaha meminta izin dari Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw kemudian bersabda: Sesungguhnya Aku tidak dikirimkan dalam keadaan beragama Yahudi atau Nasrani, akan tetapi Aku dikirimkan dengan Islam yang dibangun atas kemudahan, dan toleransi. Demi Allah yang jiwaku berada di genggemanNya, siang, malam, atau kapanpun satu kali berjalan untuk berjuang di jalan Allah sungguh lebih baik dari dunia serta isinya.
Barang siapa dari kalian berada di barisan jihad, maka lebih utama dibandingkan sholat sunnah enam puluh tahun.” (HR. Ahmad bin Hanbal)
Dalam sebuah hadisNya Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang tidak mampu berjuang di jalan Allah secara langsung lantas menafkahkan hartanya di jalan Allah maka setiap dirhamnya akan dibalas pahala tujuh ratus dirham.
Kemudian Beliau membaca: Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha luas, Maha Mengetahui. (QS: al-Baqarah: 261) (H.R. Ibnu Majah)
Perumpamaan seorang mujahid fi sabilillah adalah seperti orang yang berpuasa yang mendirikan shalat lagi lama membaca ayat-ayat Allah. Dan ia tidak berhenti dari puasanya dan shalatnya sehingga seorang mujahid fi sabilillah pulang. “Mengorbankan diri satu hari di jalan Allah, lebih baik daripada dunia dan seisinya” (Muttafaqun alaih).