“Para pedagang yang jujur dan dapat dipercaya akan berkumpul bersama dengan para Nabi, Shiddiq dan Syuhada.” (HR. Tirmidzi)
Pada Haji Wada’, Sa’ad bin Abi Waqqas Ra sedang bersama dengan Rasulullah Saw. Ketika itu dia terserang penyakit yang berat dan mengira bahwa dirinya akan meninggal dunia. Lalu Rasulullah saw datang menemuinya. Ketika melihat Rasulullah Saw, dia menangis seraya berkata,
“Ya Rasulullah, teman-temanku akan pergi dari sini. Apakah ketika aku berhijrah dan meninggal disana, aku akan tertinggal di belakang mereka?”
Rasulullah Saw menjawab, “Tidak, Kau tidak akan tertinggal di belakang. Kau akan mengerjakan amal-amal yang akan meninggikan dan menambah derajatmu karena kau mengharapkan ridha Allah Swt. Dan Aku berharap Kau tidak meninggal dan akan hidup lebih lama lagi. Karna Kau sangatlah bermanfaat untuk orang-orang muslim dan sangat berbahaya untuk orang-orang selain mereka” Kemudian Rasulullah Saw bermunajat kepada Allah seraya berkata, “Ya Allah, sembuhkanlah Sa`ad dan sempurnakanlah hijrahnya! Ya Allah, sempurnakanlah hijrah para Sahabatku! Dan janganlah Engkau membalikkan jejak-jejak mereka!”
Sa’ad bin Abi Waqqas Ra bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, Sebagaimana yang Engkau lihat, penyakitku sangat parah. Dan aku juga memiliki beberapa harta. Aku tidak memiliki Ahli Waris selain seorang anak perempuan. Apakah aku sedekahkan saja semua hartaku dan membagikannya kepada orang-orang yang tidak mampu?”
Rasulullah Saw menjawab, “Tidak” Lalu Sa`ad bertanya kembali, “Bagaimana kalau dua pertiganya?” Rasulullah Saw, “Tidak”. Sa’ad bertanya kembali, “Bagaimana kalau satu pertiganya?” Rasulullah Saw bersabda, “Satu pertiganya pun bukan sesuatu yang sedikit. Ketika Kau membiarkan para ahli warismu dalam keadaan kaya itu lebih baik daripada Kau membiarkan mereka dalam keadaan lapar dan menjadi pengemis di tengah masyarakat. Sesungguhnya Kau akan memperoleh pahala dengan sedekah yang kau berikan dengan mengharap keridhaan Allah swt. Sesuatu yang kau pergunakan dari hartamu itu adalah sedekah untukmu. Menafkahi keluarga tercintamu juga merupakan sedekah. Memperhatikan tetanggamu itu sedekah. Bahkan makanan yang Kau berikan kepada istrimu juga merupakan sedekah untukmu.
Rasulullah Saw berkata kepada Tabib Haris bin Kalada Ra, “Obatilah Sa’ad dengan kurma-kurma ini! Demi Allah, Aku berharap Sa’ad bisa sembuh dengan kurma ini. Haris Ra mencampurkan kurma tersebut dengan susu lalu memasaknya. Setelah memperbanyaknya dengan mentega, kemudian diminumkanlah ramuan itu kepada Sa’ad. Setelah beberapa saat, Sa’ad pun sembuh dari penyakitnya.
Sa’ad bin Abi Waqqas hidup sampai tahun 55 Hijriah. Setiap tahun beliau selalu memberikan zakat hartanya. Ketika wafat, dia meninggalkan harta waris sebanyak 250.000 dirham