Terpuruk hampa

Resah dengan sendirinya
Penantian seolah tertunda
Tiada kendaraan menuju sana
Selalu menyalahkan yang lain
Sungguh menunggu itu rapuh
Hati gelisah amara mencengkra
Tiba disana sambutan gembira
Tak lama keceriaan itu sirna
Setelah temanku angkat telfon
Ternyata ada rencana sebelumnya
Segerombol temannya menjadikan
Alur rencana tiada guna
(Teruntuk Adel, Lamongan 2010)

About Abdul Jalil

Diamku الله Gerakku مُحَمَّد. Wong Lamongan, S1 di Psikologi UGM. I'm free man & traveler. Kontak: 085733188530
This entry was posted in Puisi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published.