Tampaknya sang mentari

Tampak dari sudut yang berbeda
Ku lihat kau bagaikan bulan purnama
Gemerlap cahaya yang ada pada sisimu
Mengingatkanku pada sesuatu
Tanpamu ku rasakan hidup yang tak berarti
Namun, kupaksakan walaupun menyakitkan
Cengkraman malam yang penuh duka
Kutaubatkan seserat doa nan indah
Tadahku takkan ku hentikan
Menjelang fajar akan tiba
Bulan berganti mentari
Ku lewati malam tiada henti
Bunga-bunga tampak bermekaran
Burung-burung berkicauan
Menyambut sang penerang
Itulah mentari
(Teruntuk Wiwin, Lamongan 2010)

About Abdul Jalil

Diamku الله Gerakku مُحَمَّد. Wong Lamongan, S1 di Psikologi UGM. I'm free man & traveler all id: abilngaji
This entry was posted in Puisi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published.