Abdullah bin Mas’ud Ra berkata, ‘’Ketika kami makan di samping Rasulullah Saw. kami mendengar makanan tersebut bertasbih (mengucapkan Subhanallah) kepada Allah Swt.” (HR. Tirmidzi)
Jabir bin Abdullah R.anhuma menceritakan: Di kota Madinah terdapat seorang Yahudi yang setiap tahunnya selalu memberikan hutang kepadaku yang dibayar dengan cicilan sampai panen kurma tiba.
Aku memiliki kebun kurma di dekat sumur Rume. Suatu ketika kebun kurmaku tidak menghasilkan panen seperti biasanya, sehingga aku pun terlambat dalam membayar hutang. Ketika itu, orang yahudi itu pun datang pada waktu panen kurma. Aku pun berpikir bahwa aku tidak akan bisa membayar hutang dan ingin meminta tenggang waktu sampai panen kurma berikutnya, akan tetapi orang yahudi itu menolaknya, sehingga aku pun mengadukan perkara ini pada Rasulullah Saw.
Beliau pun bersabda pada sebagian sahabatnya, “Mari kita pergi ke orang yahudi itu, kita minta agar waktu pembayaran hutang Jabir di perpanjang!” Dan Rasulullah Saw beserta para sahabatnya pun pergi ke kebun kurmaku, walaupun Rasulullah Saw yang meminta, orang yahudi tersebut berkata,
“Wahai Abul Qasim, Aku tidak bisa memberikan perpanjangan waktu.” Ketika Rasulullah Saw mendengar HAL itu, beliau pun bangkit dan berjalan-jalan di kebun kurma, kemudian beliau meminta lagi untuk perpanjangan waktu pembayaran, akan tetapi orang yahudi itu tetap menolaknya. Aku pun bangkit dan menyuguhkan beberapa buah kurma pada Rasulullah Saw.
Setelah memakan kurma, beliau bertanya,“Wahai Jabir, di manakah tendamu?”
Aku menjawab, ”Di sana ya Rasulallah.”
Beliau pun berkata, “Siapkan tempat untukku!” Aku langsung menyiapkan tempat untuk Rasulullah Saw, dan beliau pun langsung beristirahat. Kemudian beliau bangun dan aku membawakannya segenggam kurma, beliau memakannya, lalu beliau pergi menemui yahudi itu untuk meminta perpanjangan waktu pembayaran lagi. Orang yahudi itu tetap menolaknya. Kemudian Rasulullah Saw bangkit dan berjalan-jalan lagi di kebun kurma dan bersabda, ”Wahai Jabir, kumpulkanlah kurma yang ada di pohon dan bayarlah hutangmu pada orang yahudi itu!” Orang yahudi itu pun menunggu di ladang kurma sampai aku mengumpulkan kurma. Dari kurma yang dikumpulkan, aku membayar hutangku kepada orang yahudi tersebut, bahkan kurmanya berlebih. Aku keluar dari kebun dan langsung pergi menemui Rasulullah Saw untuk memberitahukan tentang keberkahan ini.
Ketika mendengar hal itu, Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya aku bersaksi bahwa aku adalah Rasul Allah.”
Terima kasih informasinya Pak.
Apakah ada peraturan utang-piutang dalam Islam?
kalau ada seperti apa ya?
kalau di bank kan ada bunga, batas waktu dan lainnya, bagaimana kalau menurut Islam
Terima kasih dan salam kenal Pak.