“Abu Hurairah Ra meriwayatkan, suatu hari Nabi Saw bangun lebih awal untuk melaksanakan shalat. Aku juga bangun lebih awal untuk melaksanakan shalat kemudian duduk. Nabi Saw melihat ke arahku seraya berkata, Apakah perut kamu sakit? benar ya Rasulullah, jawabku secara singkat, kemudian Nabi bersabda, “kalau begitu bangun dan dirikanlah shalat! Karena di dalam shalat itu ada sebuah obat (kesembuhan).”
(HR. Sunan Ibnu Majah)
Miswar bin Mahramah Ra meriwayatkan: Ketika Sayyidina Umar Ra sedang sakit akibat tergores benda tajam, terkadang beliau pingsan sewaktu-waktu. Aku pergi untuk menjenguknya. Dan aku lihat mereka menutupinya dengan kain, karena penasaran, aku pun bertanya kepada orang-orang disekitarnya,
“Bagaimana keadaan beliau?” Tanyaku,
“Seperti yang Anda lihat.” Kata Mereka.
“Apakah kalian sudah mengajaknya shalat? Jika dia masih hidup, kalian tidak bisa membangunkannya dengan cara menakut-nakutinya dengan sesuatu apapun, kecuali dengan shalat. ” Kataku menjelaskan.
“Wahai Amirul Mukminin, Sudah waktunya Shalat.” Seru mereka. Ketika mendengar perkataan tersebut, tiba-tiba sayyidina Umar Ra terbangun dan berkata,
“Benarkah begitu? Demi Allah, tidak berhak atas agama Islam bagi orang-orang yang meninggalkan shalat.” Sambil berkata seperti itu, darah yang ada di tubuhnya mengalir dan dia pun tetap bangkit untuk melaksanakan shalat.