Hati yang patah

Meski jerit sakitku tak terbawa tangis
Tapi jiwaku merapal duka
Sunyi, senyap tiada suara
Inikah patah hati tuhan?
Tak cukupkah pengorbananku untukmu?
Kenapa kau hancurkan hatiku?
Hari ini tepatnya malam ini
Aku coba untuk melupakanmu
Kuharap saat ku terbangun besok
Tak ada lagi namamu
Tak ada lagi senyummu
Walau batu kenyataan sering kali rapuh
Dan membuatku jatuh semakin dalam
(Teruntuk Ana, Lamongan 2010)

Leave a Reply

Your email address will not be published.