Rapuhnya hatiku

Bila malam menjelma
Merasuk kejiwaku dengan perlahan tapi pasti
Dengan tenang kau menyakitiku
Kelembutan itu masih membekas dihati
Senyummu yang manis masih terasa di benakku
Gurauan itu masih menenmpel ditanganku
Tapi kenapa semua itu hilang tanpa kabar
Hidup itu masih akan ironis
Bila tanpamu
Ait mara ini mengalir
Bahkan sampai kesungai kecil dihatiku
Bekunya es memadati hatiku
Kini telah disapu air mata
Yang mengalir daru sudut mataku
Kini hatiku menjadi danau
Danau tanpa cinta?
(Teruntuk Selvi, Lamongan 2010)

About Abdul Jalil

Diamku الله Gerakku مُحَمَّد. Wong Lamongan, S1 di Psikologi UGM. I'm free man & traveler all id: abilngaji
This entry was posted in Puisi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published.