SEMUA YANG ADA DI LANGIT DAN BUMI BERTASBIH KEPADA ALLAH SWT

Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah kalian menyakiti binatang-binatang. Karena semua makhluk hidup memuji Allah Swt dengan bertasbih.” (H.R. Thabrani, Al-Jami’us-Shagir)

Allah Swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab : 41-42)

“Para malaikat selalu bertasbih di malam dan siang tiada henti-hentinya.” (Q.S. Al-Anbiya : 20). Abdullah bin Harits Ra. berkata, “Ya Rasulullah, bagaimana caranya para malaikat tidak henti-hentinya berdzikir, apakah tugas-tugas mereka tidak terganggu?”

Rasulullah Saw bersabda kepada saya,

“Kamu dari golongan siapa?”

Saya jawab, “Saya dari golongan Bani Abdul Muththalib.” Kemudian Rasulullah Saw menarik saya dan mendekatkan kepadanya dan beliau bersabda,

“Hai Anak paman, sebagaimana Allah Swt menjadikan nafas untuk kalian sebagai sebabnya kehidupan, begitu juga Allah Swt menjadikan tasbih untuk para malaikat sebagai sebab kehidupannya. Kamu bisa makan, minum, pergi, dan bahkan bisa bernafas iya kan?, Nah begitu juga Allah Swt menjadikan tasbih/zikir untuk para malaikat”.

Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa setiap setelah shalat membaca “Subhanallah” 33 kali, “Alhamdulillah” 33 kali, “Allahu Akbar” 33 kali, kemudian membaca “Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarika lah…”, maka dosa-dosanya akan diampuni walaupun seluas lautan.”

Khalid bin Umar Ra. berkata, “Suatu hari Rasulullah Saw pergi ke para sahabat dan bersabda,

“Siapkanlah tameng-tameng kalian.” Para sahabat pun bertanya,

“Apakah ada musuh yaa Rasulullah?”. Rasulullah Saw menjawab,

“Bukan, tapi bersiaplah kalian terhadap Neraka.” Para sahabat bertanya,

“Apa tameng kita untuk menghadang Neraka ya Rasulullah?”. Rasulullah Saw menjawab,

“Subhanallah Walhamdullah Wa laa ilaaha illallahu Wallaahu akbar, Wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil-‘aliyyil-‘adziim.” (A.M Hudai, Khulashatul-Ahbar)

Posted in Cerita | Leave a comment

PENTINGNYA IKHLAS DALAM SETIAP AMAL PERBUATAN

Rasulullah Saw bersabda, “Penuhilah undangan apabila kalian diundang (tidak untuk sesuatu yang haram).” (H.R. Sunan Tirmidzi)

Rasulullah Saw bersabda, Allah Swt telah menciptakan surga. Dan di dalamnya, Allah Swt telah menciptakan nikmat-nikmat yang belum pernah dilihat oleh mata-mata manusia, belum pernah didengar oleh telinga, belum pernah terpikirkan oleh akal-akal manusia.

Kemudian Allah Swt berkata kepada surga tersebut, “Bicaralah wahai surga, bicaralah.” Kemudian surga berkata tiga kali: “Sungguh orang-orang mukmin akan selamat.” Kemudian berkata, “Saya haram untuk orang-orang yang pelit, munafik dan orang-orang yang riya.”

‘Ali bin Abi Thalib Kw berkata, “Ada empat ciri-ciri orang yang riya: Ketika sedang sendirian, dia bermalas-malasan dalam beribadah, ketika sedang bersama-sama dengan orang lain kelihatan bersemangat, ketika dipuji akan lebih banyak beramal, dan ketika dicela maka ibadahnya berkurang.”

‘Auf bin Abdullah Rh berkata, “Salah satu dari dua orang yang shaleh memberikan tausiah kepada satunya,

“Orang yang beramal untuk akhiratnya, maka dunianya cukup bagi Allah Swt.” Orang yang berdamai dengan satu sama lain dengan mengerjakan amal baik dengan mengharap ridha-Nya, maka Allah Swt akan mendamaikan dirinya dengan manusia yang lain. Orang yang beramal shaleh dalam keadaan tidak ada siapa pun disampingnya, maka Allah Swt akan menjadikan dia beramal shaleh juga ketika berada disamping orang lain.”

Imam Abu Lais Rh berkata:

“Orang yang ingin mendapatkan pahala amal perbuatannya nanti di akhirat, maka dia harus menjauhi dari sikap riya, dan harus melakukan amal hanya mengharapkan ridho Allah Swt. Kemudian agar pahalanya tidak hilang dengan adanya rasa sombong, maka dia harus melupakan amal yang telah dilakukannya. Sesungguhnya menjaga ibadah yang dilakukan itu lebih susah daripada melakukan ibadah itu sendiri.” (Tanbihul Ghafilin)

Posted in Cerita | Leave a comment