CARA MELAKSANAKAN SHALAT ID (MENURUT MADZHAB HANAFI )

Sayidina Hasan Ra. berkata, “Rasulullah Saw  memerintahkan kepada kami untuk memakai pakaian yang paling baik di hari Raya, memakai minyak wangi yang paling bagus/harum dan mengurbankan hewan yang paling gemuk/subur.”

Takbir- takbir yang lebih dari tiga kali pada setiap rakaat di shalat hari raya dinamakan “ takbir zawaid.” Takbir yang hukumnya wajib ini, pada rakaat pertama di lakukan sebelum qira`ah, sedangkan pada rakaat yang kedua di lakukan setelah qira`at.

Tata cara pelaksanaan shalat Id:

Mengucapkan niat “ saya berniat melaksanakan shalat Id mengikuti imam karena Allah Swt ” di dalam hati seraya mengambil takbiratul ihram dan  menaruh kedua tangan di atas pusar kemudian setelah membaca doa iftitah Imam mengucap takbir secara keras  sambil mengangkat tangannya sampai ke daun telinga  dan menaruh tangannya di samping sedangkan makmum mengambil takbir secara pelan. Setelah itu kembali menganggat tangan dan bertakbir untuk kedua kalinya dan manaruh kedua tangan di samping. Ketika setelah mengambil takbir yang ketiga kedua tangan di taruh ke atas pusar. Imam membaca surah Al Fatiha dan satu surah atau tiga ayat dengan suara keras, sedangkan jama`ah hanya mendengarkan. Setelah ruku` dan sujud berdiri untuk melaksanakan raka`at kedua.

Pada rakaat yang kedua Imam membaca surah Al-Fatihah dan satu surah atau tiga ayat kemudian bertakbir seperti takbir dirakaat yang pertama  akan tetapi takbir ini dilakukan tiga kali dan tempatnya setelah membaca qiraah dalam keadaan kedua tangan berada di samping. Kemudian ruku` dengan takbir keempat dan menyelesaikan shalat.

Posted in Ngaji | Leave a comment

HAL MUSTAHAB PADA HARI RAYA KURBAN

“Barang siapa mengunjungi orang sakit atau saudara yang dia sayangi karena Allah, Maka, Malaikat berseru kepadanya, ”Kamu telah berbuat baik, kau di jalan yang benar, kamu telah mempersiapkan sendiri rumah pribadi untukmu di surga!.” (H.R. Sunan Tirmizi)

  1. Bangun lebih awal pada waktu subuh.
  2. Menggunakan Siwak.
  3. Mandi wajib (suci dari hadast besar).
  4. Memakai wewangian.
  5. Memakai pakaian bersih dan suci.
  6. Pada hari raya kurban, dari awal waktu terbitnya fajar sidik (dari imsak) sampai melaksanakan shalat hari raya, berlaku seperti orang berpuasa, yaitu menjauhi segala sesuatu yang membatalkan puasa.
  7. Diusahakan makanan yang pertama kali kita makan di hari itu adalah daging kurban, maka makanlah makanan setelah shalat. Nabi Saw makan paru-paru hewan kurban.
  8. Jika memungkinkan, pergi ke tempat shalat dengan berjalan kaki.
  9. Setelah shalat, pulang melalui jalan yang berbeda.
  10. Banyak bersedekah.
  11. Mengucapkan “Taqabbalallahu minna wa minkum” (Allah mengabulkan (amal ) dari kami dan kalian); mendoakan orang-orang Islam, kerabat, tetangga, dan orang-orang yang disayangi; serta berjabat tangan dengan mereka.
  12. Mengumandangkan takbir dengan keras di jalan ketika berangkat shalat hari raya kurban.

HAL YANG DISARANKAN SETELAH MEMOTONG HEWAN KURBAN

Setelah memotong kurban, melaksanakan 2 rakaat shalat syukur. Setelah membaca Al Fatiha, membaca surat Al-Kautsar pada rakaat pertama, dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua.

Nabi Saw bersabda, ”Setelah memotong kurban, lepaskan pisau yang ada di tangan kalian. Kemudian, laksanakan shalat 2 rakaat. Orang-orang Islam mana saja yang melaksanakan shalat 2 rakaat ini, jika dia menginginkan sesuatu dari Allah, maka pasti Allah akan memberikan keinginannya itu.”

Kita berdoa meminta keinginan dunia dan agama, “Ya Tuhanku! Domba (sapi atau kambing) ini dari-Mu, kepada-Mu, dan untuk ridha-Mu. Kabulkanlah (kurban kami) dengan rahmat, karamah, dan keutamaan-Mu seperti Engkau telah mengabulkan (kurban) dari Nabi Halil Ibrahim As dan Ismail As, dan kekasih-Mu Muhammad Saw, ya Akromal Akromin…”

Posted in Ngaji | Leave a comment