ORANG YANG BERMUSYAWARAH TIDAK AKAN MENYESAL

Abu Hurairah Ra berkata, “Aku tidak pernah melihat orang yang lebih banyak bermusyawarah dengan para sahabat selain Rasulullah Saw.” (HR. Attirmidzi)

Merujuk tentang suatu pekerjaan, berkonsultasi dan bertukar pendapat (fikiran) kepada sebagian orang dinamakan musyawarah. Sekelompok orang yang berkumpul di dalam musyawarah dinamakan syura, sedangkan orang yang dimusyawarahkan dinamakan mustasyar.

Orang yang akan diajak bermusyawarah sebaiknya orang yang dapat dipercaya dan menyukai kebaikan. Menyampaikan pendapat yang bertentangan dengan orang yang disekitarnya sama seperti menghianati orang yang berada di depannya. Sebagaimana dia memberikan pendapat untuk dirinya sendiri, ketika hal yang dikonsultasikan berhubungan dengannya, maka kepada orang lain pun dia harus berpendapat seperti itu. Rasulullah Saw. Bersabda, “Barang siapa yang bermusyawarah dengannya, kemudian mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan kebenarannya walaupun dia mengetahui hal itu, maka dia benar- benar telah menghianatinya.”

Bermusyawarah tentang asas-asas agama tidak diperbolehkan. Sedangkan bermusyawarah tentang permasalahan yang tidak mempunyai dalil qath’i seperti urusan duniawi, kekuasaan dan sosial hukumnya adalah sunnat.

Di dalam ayat Al-Qur’an, Rasulullah Saw diperintahkan untuk bermusyawarah bersama para sahabatnya. Perintah ini, bukan karena agar Rasulullah Saw mengambil faidah dari pendapat-pendapat mereka, melainkan untuk memahami dan mengetahui ilmu, rasa cinta dan mahabbah mereka kepadanya. Dengan bermusyawarah bersama  mereka, hal itu bisa menunjukkan rasa cinta mereka dan menambah keutamaan-keutamaan mereka.

Rasulullah Saw selalu bermusyawarah baik di dalam urusan dunia dan kekuasaan, maupun di dalam urusan  pribadi, beliau terkadang bermusyawarah dengan para sahabatnya. Didalam hadits lain Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada suatu golongan yang binasa karena bermusyawarah. Meninggalkan musyawarah menjadi sebab kebinasaan.”

Perintah Allah Swt kepada Rasulullah Saw untuk musyawarah menunjukkan betapa pentingnya musyawarah bagi umatnya. Berikut ini adalah hadits-hadits yang menunjukkan tentang pentingnya musyawarah:

“Orang yang bermusyawarah tidak akan kehilangan, orang yang bermusyawarah tidak akan menyesal, dan orang yang tidak berlebihan tidak akan  mengalami kefakiran.”

“Sebuah kaum yang melakukan musyawarah, mereka telah menemukan jalan yang paling benar.”

Posted in Cerita | Leave a comment

KEUTAMAAN MALAM NISHFU SYA’BAN

“Pada malam ke-15 bulan Sya’ban, Allah Swt bertanya sampai tibanya waktu subuh ‘Apakah tidak ada orang yang memohon ampunan-Ku sehingga Aku mengampuninya, apakah tidak ada orang yang meminta rizki kepada-Ku sehingga Aku memberinya, apakah tidak ada yang terkena musibah sehingga Aku menyelamatkannya, apakah tidak ada yang seperti ini atau seperti itu?” (HR. Ibnu Majah)

Rasulullah Saw bersabda, Barang siapa yang shalat seratus raka’at di malam ini (malam ke-15 bulan sya’ban), Allah Swt akan mengirim kepadanya seratus malaikat. Dari malaikat-malaikat tersebut, tiga puluh malaikat bertugas memberikan kabar gembira kepadanya akan masuk surga, tiga puluh malaikat memberitahu bahwa dia terbebas dari api neraka, tiga puluh malaikat lagi menjaganya dari musibah-musibah dunia. Sedangkan sepuluh malaikat yang terakhir bertugas menjaganya dari pengaruh-pengaruh syetan.

“Barang siapa yang menghidupkan dengan beribadah pada lima malam ini, maka surga wajib untuknya; Malam Tarwiyah (malam sebelum Arafah), malam Arafah, Malam Idul Fithri dan Idul Adha, serta malam Nishfu Sya’ban.” (at Targhib vat Tarhib).

Sebagian kekhususan malam Nishfu Sya’ban:

Segala sesuatu yang mengandung hikmah seperti rizki, ajal dan lain-lainnya ditentukan dan ditulis pada malam ini.

Beribadah pada malam ini sangat bermanfaat.

“Pada malam pertengahan bulan Sya’ban, Allah Swt menurunkan rahmat-Nya kelangit dunia…”

Orang-orang mukmin diampuni dosa-dosanya.

Rasulullah Saw diberikan hak untuk memberikan syafaat secara sempurna.

Rasulullah Saw memohon kepada Allah Swt pada malam ke-13 bulan sya’ban untuk memberikan syafaat kepada ummatnya. Allah Swt memberikan izin untuk memberi syafaat kepada satu pertiga dari umatnya.

Malam ke-14 memohon syafaat untuk sisanya. Allah Swt memberikan izin kepada dua pertiga umatnya.

Malam ke-15 memohon syafaat untuk sisanya. Allah Swt memberikan izin kepada Nabi untuk memberikan syafaatnya kepada seluruh ummatnya (selain orang-orang yang meninggalkan Allah seperti unta meninggalkan pemiliknya).

Pada malam ini bertambah banyaknya air zamzam adalah sunatullah atau kekuasaan Allah Swt. Di sini terdapat isyarat bahwa akan bertambahnya ilmu-ilmu ilahi di dalam hati Ahli Tasawuf.

Posted in Ngaji | Leave a comment