TASBIHNYA PARA MALAIKAT

‏“Shalat yang Aku kerjakan di masjid ini (Masjid Nabawi), lebih utama dibandingkan seribu rakaat shalat yang dikerjakan di masjid lain selain Masjidil Haram.”
(Hadis Syarif, Muttafaqun alaih)

Para malalikat penopang Arsyu A’la sampai diciptakannya Nabi Adam As. bertasbih “Subhanallah.”

Ketika ruh Nabi Adam As. menuju ke langit-langit tenggorokan dan masuk ke otak, beliau bersin. Dengan Ilham dari Allah Swt, lantas beliau bertasbih “Alhamdulillah.”

Allah Swt berfirman “Yarhamuka Rabbuka (Rab’mu akan merahmatimu).” Untuk inilah Aku ciptakan kamu wahai Adam.”

Para malaikat yang mendengar tasbihnya Nabi Adam As mengatakan “kalimat ini bagus” dan menambahkan ke tasbihnya, lalu mereka bertasbih Subhânallâhi Wa’l-hamdulillâhi’ sampai diciptakannya Nabi Nuh As.

Kaum Nabi Nuh As. merupakan penyembah berhala. Allah Swt memberi tahu kepada kaum Nabi Nuh As, apabila mereka membaca “Lâ ilâha illallâh” maka Allah Swt akan ridha kepada mereka. Para malaikat yang mendengar kalimat ini berkata, “Ini juga kalimat ketiga,” dan mereka menambahkan tasbih ini dengan dua tasbih yang awal dan mereka bertasbih “Subhânallâhi Wa’l-hamdulillâhi Wa lâ ilâha illallâh’’ sampai diciptakannya Nabi Ibrahim As.

Ketika Allah Swt memerintahkan kepada Nabi Ibrahim As untuk mengurbankan putranya Nabi Ismail As, kemudian mengirimkan seekor kambing jantan sebagai fidyah, Jibril As berkata “Allahu Akbar.”

Para malaikat yang mendengarkan tasbih ini mengatakan “Ini adalah kalimat ke empat” dan mereka menambahkan ke tasbinya. Dan mereka mulai bertasbih “Subhânallâhi wa’l-hamdulillâhi wa lâ ilâha illallâh wallahu akbar.”

Ketika Jibril As menerangkan kejadian ini kepada Rasulullah Saw, dengan takjub beliau mengatakan “Lâ haula walâ quwwata illâ billâhi’l-aliyyi’l-adzîm.”

Jibril As. pun mengatakan, “Kita tambahkan kalimat ini ke tasbih”.

Rasulullah Saw. bersabda:

Sesungguhnya kalimat ini (Subhânallâhi wa’l-hamdulillâhi wa la ilaha illallah wallahu akbar wala haula wala quwwata illa billahi’l-aliyyi’l-adzim), untukku lebih manis daripada dunia dan seisinya”. (Hulasatul-ahbar)

Posted in Cerita | 3 Comments

HAJI (IBADAH HARTA DAN  JIWA)

Rasulullah Saw bersabda: “ Laksanakanlah ibadah Haji, sesungguhnya pergi Haji membersihkan dosa-dosa sebagaimana air membersihkan kotoran-kotoran.”
(Hadist Syarif, Tabarani, Al-Mu’jamul Awsat)

Menunaikan Haji merupakan salah satu dari lima Rukun Islam yang ada. Haji adalah suatu ibadah maliyah (harta) dan badaniyah (jasmani). Ibadah Haji pertama kali diwajibkan pada tahun ke 9 Hijriyah dan pada tahun itu juga Rasulullah Saw memerintahkan Abu Bakar Ra untuk melaksanakan ibadah haji. Sedangkan Rasulullah Saw sendiri menunaikan kewajiban ibadah Haji pada tahun berikutnya.

Melaksanakan ibadah Haji hukumnya fardu Ain satu kali seumur hidup bagi seseorang yang telah memenuhi syarat. Apabila seseorang mampu menunaikan ibadah haji dari segi materi akan tidak dari segi kesehatan maka ia bisa mengirimkan wakil ( pengganti ) untuk melaksanakan ibadah haji.

Rasulullah Saw bersabda: “ Islam terbentuk dari 5 pokok; Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad Saw adalah hamba dan utusan Allah, melaksanakan Shalat, menunaikan Zakat, Berpuasa, dan menunaikan ibadah Haji.”

Beberapa hikmah dan faedah ibadah Haji:

  1. Merendahkan diri dihadapan Allah, dan bersifat tawadhu’ dihadapan manusia.
  2. Bersyukur atas nikmat harta dan kesehatan.
  3. Ka’bah Muazzamah memberikan kelapangan (batin) terhadap para manusia.
  4. Mentarbiyah/Mendidik Hawa nafsu, serta membersihkannya.
  5. Bersatunya orang-orang muslim yang satu agama, akan tetapi berbeda warna kulit dan bahasa.
  6. Mengingat Ahid dan Misak ketika menyalami Hajar Aswad.
  7. Mengenang masa-masa lahir dan berkembangnya Islam dan perjuangan Rasulullah Saw bersama para sahabatnya dalam kekuatan dan kesusahan.
  8. Memakai pakaian Ihram yang putih menggambarkan (seakan-akan) memeluk kafan putih dalam melakukan perjalanan menuju akhirat, bangun dari kubur melakukan perjalanan ke padang mahsyar.
  9. Ibadah Haji meninggalkan kenangan-kenangan yang indah sepanjang umur pada orang-orang muslim.
Posted in Ngaji | Leave a comment