SYARAT-SYARAT DAN MACAM-MACAM IBADAH HAJI

Rasulullah Saw Bersabda: “Berlindunglah Kepada Allah Swt, dari tempat-tempat jahat/buruk seorang tetangga yang tercela.” (H.R. Sunan Nasai)

Syarat fardu Ibadah Haji: 1-Islam; 2-Mengetahui fardu haji; 3-Baligh; 4-Berakal sehat; 5-Merdeka; 6-Mampu dalam perjalanan tersedia kendaraan dan bekal; 7-Waktu dan 8-Fardhu ibadah haji tidak nisabnya sebagaimana halnya zakat.

Syarat-syarat haji ada 5: 1-Sehat; 2-Tidak ada halangan dijalannya; 3-Tidak adanya tuntutan; 4-Bagi wanita harus didampingi suami atau mahramnya; dan 5-Bagi perempuan tidak dalam masa iddah.

Ibadah haji ada 3 macam:

Haji Fardhu: Barang siapa yang terpenuhi syarat ibadah haji, dalam masa hidup ibadah haji diwajibkan hanya sekali saja.

Haji Wajib: Barang siapa yang bernazar untuk mengerjakan ibadah haji, begitu mengerjakan ibadah haji nafilah jika batal dalam mengerjakannya,  maka wajib diganti kemudian hari.

Haji Nafilah: Selain fardu dan wajib haji adalah Haji Nafilah.

Bagi Anak yang belum baligh dan hamba sahaya yang  belum merdeka,  ibadah Haji Fardhu, Wajib atau Haji Nafilah terbagi 3 macam:

Haji Ifrad: yaitu mengerjakan ibadah haji pada musim haji tanpa mengerjakan  umrah.

Haji Tamatu’: yaitu dalam tahun yang sama  mengerjakan umrah dahulu kemudian mengerjakan ibadah haji, barang siapa yang niat mengerjakan haji tamatu maka bisa mengerjakan umrah seperti orang mekkah, motong kurban syukur hukumnya wajib, hajji tamatu lebih utama daripada haji ifrad.

Haji Kiran: yaitu mengerjakan ibadah haji dan umrah secara bersamaan, sebagaimana haji tamatu motong kurban syukur hukumnya wajib.

Haji kiran lebih utama daripada haji tamatu dan haji ifrad , haji kiran dan haji tamattu’  berlaku bagi para pendatang (selain mikat yang datang ke makkah).

Posted in Ngaji | Leave a comment

SALAH SATU MUKJIZAT RASULULLAH SAW; PANAH SA’AD BIN ABI WAQQAS YANG TAK PERNAH HABIS

Rasulullah Saw bersabda :“ Wahai Umat manusia ! Allah Swt telah mewajibkan ibadah haji atas kalian. Maka berhajilah kalian” (H.R.Sahih Muslim)

Ketika Rasulullah Saw bersama para sahabat berada dilembah gunung Uhud, pasukan berkuda kaum musyrik quraisy yang dipimpin oleh Halid bin Walid mulai mendaki bebatuan gunung Uhud. Rasulullah Saw berdoa “ Ya Allah ! Janganlah mereka menemukan kami.” Beliau meminta dari Allah untuk tidak memberi kesempatan kepada mereka.

Ketika orang-orang musyrik mulai mendaki gunung, Rasulullah Saw berkata kepada Sa’ad bin Abi Waqqas Ra. : “Serang balik mereka! ”.

Sa’ad bin Abi Waqqah berkata : “Saya hanya mempunyai satu buah anak panah, bagaimana saya dengan satu anak panah bisa menghalau mundur mereka ?”.

Ketika Rasulullah Saw  mengulangi perintahnya untuk ketiga kalinya, Sa’ad bin Abi Waqqas Ra mengambil satu-satunya anak panah dari sarung  panah dan memanah orang-orang musyrik dan membunuh salah satu dari mereka.

Sa’ad bin Abi Waqqas berkata : “Setelah itu saya memasukan tangan saya ke dalam sarung panah dan mengambil satu buah anak panah. Saya yakin yang saya lemparkan adalah sebuah anak panah. Saya lemparkan panah, saya sekali lagi  membunuh orang! setelah itu saya mengambil lagi panah. Saya yakin juga yang saya lemparkan adalah sebuah anak panah. Dan membunuh orang sekali lagi. Dengan demikian orang-orang musyrik harus turun ke bawah dari tempat mereka. Saya berkata pada diri sendiri“ ini adalah panah yang diberkahi!” dan saya selalu membawanya didalam sarung panah saya.

Posted in Cerita | Leave a comment