APA ITU MURUWWAH ADALAH

Muruwwah adalah Sifat yang sesuai dengan kemanusiaan, melakukan sesuatu yang indah dipandang, dan menjauh dari hal-hal yang dapat menimbulkan kritikan. Lawan kata darinya adalah Pengecut. Sebagian dari sifat muruwwah juga diantaranya ialah tidak melakukan sesuatu yang memalukan, baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi, tidak melupakan kebaikan yang dilakukan terhadapnya, dan suka menolong ketika memiliki kemampuan dan kesempatan, itu juga bagian dari muruwwah.

Fudhail bin Iyaz Ra. berkata, “Barang siapa yang melakukan perbuatan ini, maka dia sudah mencapai sifat muruwwah.”

Berbakti kepada kedua orang tua.

Bersilaturahmi kepada sanak keluarga dan memperhatikannya.

Menjamu para saudaranya.

Berahlaq baik kepada keluarganya, anak-anaknya, dan kepada pembantunya.

Hidup beragama dan menjaga/menaati agamanya.

Menjaga hartanya dari barang yang haram dan mengeluarkan zakatnya.

Menjaga lidah dari perkataan-perkataan kotor.

Tidak mengabaikan rumahnya.

Tidak bergaul dengan orang-orang yang tidak memiliki manfaat (baik manfaat akhirat atau dunia).”

Posted in Ngaji | 2 Comments

ORANG-ORANG YANG AKAN DISELIMUTI OLEH NAUNGAN ’ARSY

Rasulullah Saw bersabda, “Tidak halal bagi seorang (muslim) untuk memutuskan hubungan (silaturahim) dengan saudaranya lebih dari tiga hari.” (H.R. Muttafaqun ‘alaih)

Rasulullah Saw bersabda,

“Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah Swt pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya yaitu:

  • Pemimpin yang Adil.
  • Remaja yang tumbuh dewasa dengan selalu beribadah kepada Allah Swt.
  • Seseorang yang berdzikir kepada Allah di tempat yang sunyi, kemudian dengan kekhusyu’annya kedua matanya meneteskan Air mata.
  • Seseorang yang hatinya senantiasa terikat dengan masjid.
  • Seseorang yang mengeluarkan shadaqah, kemudian ia merahasiakannya, dengan kata lain tangan kiri tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh tangan kanannya.
  • Dua orang yang saling mencintai karena Allah dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena-Nya.
  • Seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh wanita bangsawan lagi rupawan, lalu menjawab: “Sesungguhnya saya takut kepada Allah.”
Posted in Ngaji | Leave a comment