PARA PENGIKUTNYA (NABI): HARIS BIN NU’MAN RA

Rasulullah Saw bersabda,” Jadilah pengajar atau pelajar atau pendengar atau pecinta ketiga hal tersebut. Janganlah menjadi orang yang kelima karena hal itu akan membuatmu binasa”. ( HR. Imam Suyuti, Al Jami’ul Saghir ).

Haris bin Nu’man berasal dari suku Khazraj dan merupakan Ashabul kiram dari sahabat Anshar. Dia berada di samping Rasulullah Saw dalam segala peperangan, mulai dari perang Badar, Uhud, dan Khandaq. Dia termasuk salah satu orang yang terkenal dalam Ashabul kiram. Dia telah melihat Jibril As.

Ketika Jibril As sedang berbicara dengan Rasulullah Saw, Haris Bin Nu’man lewat dari samping mereka dan tidak memberi salam. Jibril As bertanya,” Mengapa dia tidak memberi salam kepadamu ketika lewat?” Rasullah Saw pun bertanya kepada Haris Ra,” Mengapa kamu tidak memberi salam ketika lewat dari sampingku? ”Haris Ra menjawab,” Aku melihat engkau sedang berbicara dengan suatu zat. Aku tidak melihat waktu yang cocok untuk memotong pembicaraan kalian.”

Rasulullah bertanya,” Apakah kamu melihat dia?”

Haris menjawab, ”Ya.”

Rasulullah Saw bersabda, ”Dia adalah Jibril. Jika tadi kamu memberi salam, saya akan menyampaikan salam balasan darinya.”

Kemudian Jibril As berkata, ”Sesungguhnya dia termasuk dari golongan delapan puluh orang.”

Rasulullah Saw bertanya, ”Apa itu golongan delapan puluh orang?”.

Jibril As menjawab, ”Orang-orang disebarkan dari sampingmu, kecuali delapan puluh orang. Mereka orang-orang yang sabar denganmu. Sesungguhnya Allah Taala akan merizkikan kepada mereka dan anak-anak mereka di surga tertinggi”.

Rasulullah Saw memberitahukan berita tersebut kepada Haris Ra.

Haris Ra pada waktu kekalahan pertama dalam perang Hunain, merupakan salah satu dari delapan puluh orang yang tinggal di sekitar Rasulullah Saw.

Pada masa tuanya, dia tidak dapat melihat. Sebuah tali membentang dari tempat shalat sampai ruangannya. Ada keranjang untuk meletakkan kurma ke dalamnya. Ketika ada seorang miskin datang dan memberi salam, dia ambil keranjangnya dan pergi menemuinya sambil memegang tali. Dia menjamu orang miskin itu dengan kurma. Keluarga Haris Ra berkata,” kami dapat menggantikan pekerjaanmu (menjamu tamu miskin) itu.”

Oleh karena itu Haris berkata, ”Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda bahwa menjamu orang miskin dan memberikan sedekah dapat melindungi dari kematian yang buruk. ”

Posted in Cerita | Leave a comment

DZIKIR YANG PALING UTAMA

Rasulullah Saw bersabda, “Berdzikirlah kalian dengan dzikir yang sembunyi.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulallah Saw, bagaimanakah dzikir yang sembunyi itu?” Beliau bersabda, “Dzikir yang sembunyi adalah dzikir yang tidak ada yang mengetahui selain kamu sendiri.”

Rasulullah Saw bersabda,

  • “Dzikir yang paling baik adalah yang khafi (sembunyi), dan rezeki yang paling baik adalah yang kaafi (secukupnya).
  • “Lalai dari tiga hal ini adalah sebenar-benarnya lalai:
  • Lalai dari berdzikir kepada Allah Swt.
  • Melewatkan waktu di antara imsak dan terbitnya matahari dengan hal-hal yang melalaikan.
  • Mengabaikan hutangnya seseorang dan mengumpulkannya kemudian tidak mampu untuk membayarnya.

Rasulullah Saw menjelaskan tentang keutamaan dzikir Khafi  yang  para malaikat pencatat amal tidak ketahui dan lebih banyak 70 tingkat daripada dzikir Jahri. Beliau bersabda,

“Ketika hari kiamat Allah Swt mengumpulkan para manusia dan jin. Para malaikat pencatat amal mengantarkan buku catatan amal.

Allah Swt berfirman kepada mereka, “Lihatlah, apakah ada amal perbuatannya yang belum tertulis?”

Para Malaikat berkata, “Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan satupun amal perbuatan yang kami tahu dan kami jaga, semuanya telah kami tulis tanpa kesalahan sedikitpun.”

Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya mereka mempunyai amal perbuatan yang tersembunyi di sisi-Ku dan yang kalian tidak ketahui. Ganjaran amal perbuatan itu hanya Aku yang akan memberikannya. Amal itu adalah dzikir khafi yakni dzikir dengan hati.”

Orang-orang bertanya kepada Rasulullah Saw,

“Masjid manakah yang paling baik?”

Beliau menjawab, “Masjid yang paling banyak dipakai untuk berdzikir kepada Allah Swt.”

“Jenazah manakah yang paling baik?”

Beliau menjawab, “Jenazah yang di sekitarnya paling banyak disebut nama Allah Swt.”

“Jihad mana yang paling baik?”

Beliau menjawab, “Jihad yang di dalamnya paling banyak disebut nama Allah.”

“Mujahid manakah yang paling baik ?”

Beliau menjawab, “ Mujahid yang paling banyak berdzikir kepada Allah Swt.”

“Prajurit manakah yang paling baik ?”

Beliau menjawab, “Yang paling banyak berdzikir kepada Allah Swt.”

Oleh karena itu sahabat Abu Bakar Ra berkata, “Orang yang berdzikir kepada Allah Swt mendapatkan semua kebaikan.”

Posted in Cerita | Leave a comment