Hati yang patah

Meski jerit sakitku tak terbawa tangis
Tapi jiwaku merapal duka
Sunyi, senyap tiada suara
Inikah patah hati tuhan?
Tak cukupkah pengorbananku untukmu?
Kenapa kau hancurkan hatiku?
Hari ini tepatnya malam ini
Aku coba untuk melupakanmu
Kuharap saat ku terbangun besok
Tak ada lagi namamu
Tak ada lagi senyummu
Walau batu kenyataan sering kali rapuh
Dan membuatku jatuh semakin dalam
(Teruntuk Ana, Lamongan 2010)

Posted in Puisi | Leave a comment

Pahitnya kehidupan

Jujurlah dari pada tersiksa
Jangan kau paksakan hatimu
Lihat kembali dirimu
Pastikan seberapa kemampuanmu
Jangan menerus menuruti nafsumu
Semua ada pada dirimu
Berdiam atau bertindak
Sesuai waktu
Hibur diri setiap hari
Tak tertinggal konsentrasi
Selalu ada ingatan sang Ilahi
Perjalanan setiap hari,
Terkadang butuh seorang diri
Tuk jadikan pelampiasan kini.
(Teruntuk Alfian, Lamongan 2010)

Posted in Puisi | Leave a comment