Ketidakpastian

Aku tak mau air mata menetes
Menganak seperti sungai
Awan tak memberi jawaban
Senja tanpa cahaya di cakrawala
Hitam yang sedikit tersebar di relunh jiwa
Masa lalu di pucuk hari hampir senja
Aku tersesat dalam topengmu
Jangan biarkan mataku melinang sayu
Tanpa kehadiranmu
Ingin ku berlari
Mengejar semua keidakpastian
Ingin ku berteriak
Mengusir semua ketidakpastian
(Teruntuk Dana, Lamongan 2010)

Posted in Puisi | Leave a comment

Imajinasi

Ya Allah
Kapankah derita yang berkepanjangan ini usai?
Dalam hal yang sepi aku menangis
Meminta dan memohon kerinduanmu
Agar engkau meridhoi, menghentikan derita ini!
Apakah derita ini tiada usai
Entah sampai kapan
Aku hidup dalam bayang kelam
Yang terus dihantui derita
Ingin hati ini menghilang
Tapi raga tak kuat berlari
Hanya dalam diam
Aku memuji dan memujamu
Sempat ku berpikir
Jika suatu saat ragaku tak bersanding lagi dengan nyawaku
Mungkin derita ini akan usai,
Sebab “kematian adalah akhir segalanya bagiku”
Setelah itu mungkin aku bisa merasakan keindahan
Bila aku dijemput oleh surga
Neraka akan menjauh dariku
Tapi dugaanku salah kini aku bisa tersenyum kembali
Terlepas oleh derita yang ku alami
Inilah
Realitas kehidupan yang indah, sempurna
Selamanya
(Teruntuk Dana, Lamongan 2010)

Posted in Puisi | Leave a comment