Adakah

Ku termenung pada sudut waktu
Melantunkan segala kekesalanku
Barisan-barisan cahaya kejauhan
Memeriksa kejenuhanku
Aku tak berarti tanpamu
Aku terbatasi akan sayangmu
Aku berilustrasi pada senyumu
Namun,
Adakah lirih-lirih kehancuranku?
Walau dizikir penuh risalah terucap
Adakah bercecerannya kedustaan?
Meski jiwa berusaha menjaga keikhlasan
Adakah doa yang terpijar?
Meski sujud terjaga pada kehidupan
Dan adakah senyum pada kehidupan yang terurai?
Walau kesedihan melekat pada diri ini
(Teruntuk Laila, Lamongan 2010)

Posted in Puisi | Leave a comment

Penantianku

Aku kan selalu menanti
Meski jenuh kan menghampiri
Aku kan selalu menunggu
Meski duka hampir dalam setiap langkahku
Aku kan selalu berada dalam satu cinta
Meski air mata ada dalam setiap sudut pandang
Aku kan selalu menyerupa
Agar aku nampak sempurna
Meski kesempurnaan tak ada
Aku kan berusaha dan tetap menjaga
Hingga cintaku tak pernah layu
(Teruntuk Laila, Lamongan 2010)

Posted in Puisi | Leave a comment