Terpaku dalam satu sisi

Dipagi yang suci
Ku nantikan terbitnya sang mentari
Daun pelepah seakan tari menari
Tergoyang oleh angin sepoi-sepoi
Gelombang air tampak dipermukaan
Berlarian kesana kemari
Terkapar dan tiada balik kemari
Ku ikuti ia tiada henti
Tetesan air laut mengalir dari mataku
Kurasakan keheningan yang tak menyatu
Bahkan melampaui batas waktu
Tergeletak, sesampai hati yang tersentuh
(Teruntuk Wiwin, Lamongan 2010)

Posted in Puisi | Leave a comment

Tampaknya sang mentari

Tampak dari sudut yang berbeda
Ku lihat kau bagaikan bulan purnama
Gemerlap cahaya yang ada pada sisimu
Mengingatkanku pada sesuatu
Tanpamu ku rasakan hidup yang tak berarti
Namun, kupaksakan walaupun menyakitkan
Cengkraman malam yang penuh duka
Kutaubatkan seserat doa nan indah
Tadahku takkan ku hentikan
Menjelang fajar akan tiba
Bulan berganti mentari
Ku lewati malam tiada henti
Bunga-bunga tampak bermekaran
Burung-burung berkicauan
Menyambut sang penerang
Itulah mentari
(Teruntuk Wiwin, Lamongan 2010)

Posted in Puisi | Leave a comment