Terpuruk hampa

Resah dengan sendirinya Penantian seolah tertunda Tiada kendaraan menuju sana Selalu menyalahkan yang lain Sungguh menunggu itu rapuh Hati gelisah amara mencengkra Tiba disana sambutan gembira Tak lama keceriaan itu sirna Setelah temanku angkat telfon Ternyata ada rencana sebelumnya Segerombol temannya menjadikan Alur rencana tiada guna (Teruntuk Adel, Lamongan 2010)

Read More

Hanya untuk mu

Semercik embun di pagi buta Menebar baur basah Yang semenjak hati telah Terluka Hati, cinta, dan rinduku hanya untukmu Luka duka tak kan terobati Tak kan biarkan diriku Melukaimu Biarkan hati telah terluka Namun biarkan cinta ini Tetap tumbuh di hatiku Cintaku ini hanya untukmu Bukan untuk yang lain (Teruntuk Lilis, Lamongan 2010)

Read More