Kegelisahan Bapak terhadap Mahasiswa UGM

Pagi itu aku sedang joging dengan membawa beberapa botol minuman dan beristirahat sejenak bersama bapak yang membawa sepeda kuno/onto, ia bertanya dan bercerita sedikit tentang kegelisahan beliau terhadap mahasiswa UGM yang telah melaksanakan demo pada hari jumat tanggal 20 februari kemarin. Bapak X selaku orang jogja asli merasa risih dengan adanya demo tersebut yang dilaksanakan BEM KM di 0.KM Balai Kantor DPRD Jogja bersama beberapa rekannya. Padahal kampus besar ini punya ladang sendiri loh mas untuk demo kan bisa di bunderan UGM, jadi bikin macet saja kalau di 0 KM, *ujar sang bapak. Ia merasa adanya demo tersebut akan menghilangkan ke khas-an Jogja yang istimewa, menjadikan jogja tidak nyaman lagi, karena dengan adanya demo tersebut yang dilakukan di 0.KM tadi membuat kemacetan dan keramaian jalan semakin terdesak, sebagai mahasiswa yang bisa dibilang terpelajar kenapa harus menggangu orang lain apa tidak ada yang bisa dilakukan lagi selain demo? *Bapak.

*Beberapa mahasiswa yang turun aksi bisa berdampak terhadap semua mahasiswa yang menghuni kampusnya! Sekedar menyampaikan curhatan Bapak.
(UGM, 22 Februari 2015)

Posted in Cerita | 1 Comment

Jangan!

Tidak,

Tidak,

Tidaaaaak!

Jangan kau lucuti aku dengan rayuan manismu

Jangan kau paksa aku dengan menaiki jabatan

Jangan kau goda aku dengan senggolan badan

Jangan kau seret aku pada lobang kenistapaan

Jangan kau terus memancing nafsu birahiku

Jangan kau merengek menangis di depanku

Jangan kau mengadu-adu karena aku tak mau

Jangan kau todong aku dengan harta kekayaanmu

Jangan kau bungkam mulutku dengan mulutmu

Jangan kau usik ketenanganku tuk kepentinganmu sendiri

Jangan aku ulangi lagi untuk mengatakan JANGAN.

(Jogja, 22 februari 2015)

Posted in Puisi | Leave a comment