Al-Faqih Abu Laits As-Samarkandi RH berkata, “Allah SWT memberikan empat kemuliaan kepada orang yang tidak memiliki thulul amal (Panjang angan-angan):
- Allah SWT menambah kekuatannya dalam beribadah. Sesungguhnya ketika seorang hamba sadar akan dekatnya kematian, ia akan mengabaikan kesulitan dan masalah yang datang, serta berusaha untuk beribadah dengan seluruh kemampuan sehingga amal salehnya meningkat.
- Allah SWT mengurangi kesedihannya terkait masa depannya. Sesungguhnya ketika seorang hamba sadar akan dekatnya kematian, ia tidak mempedulikan kesulitan dan masalah yang datang.
- Allah SWT menjadikannya memiliki sifat qanaah. Sesungguhnya orang yang percaya bahwa kematian sudah dekat tidak akan menuntut kekayaan dunia, serta setiap pemikiran dan kesedihannya tertuju pada akhirat.
- Allah SWT memberikan cahaya pada hatinya. (Dikatakan bahwa cahaya hati disebabkan oleh empat hal, yaitu perut yang kosong, teman yang berakhlak baik, tidak melupakan dosa yang telah lalu, dan tidak memiliki sifat thulul amal.)
Allah SWT menghukum orang yang memiliki sifat thulul amal (panjang angan-angan) dengan empat hal:
- Malas dalam ibadah dan taat.
- Banyaknya masalah dunia.
- Serakah dalam mengumpulkan harta dunia.
- Hatinya mengeras. (Mengerasnya hati disebabkan empat hal, yaitu perut yang kenyang, berteman dengan orang yang buruk akhlaknya, melupakan dosa yang telah lalu, dan thulul amal.)
Maka dari itu, seorang muslim tidak boleh mengejar keinginan dunia yang tiada akhir. Sebab, dia tidak mengetahui pada langkah dan napas yang manakah kematian akan datang. Demikianlah, dalam surat Luqman ayat 34, Allah SWT berfirman, “Dan tiada seorang pun yang tahu di bumi mana dia akan mati.” (Tanbihul Ghafilin)