SURGA DAN PENGHUNI SURGA

“Demi Allah yang telah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw, sesungguhnya para penghuni surga sebagaimana di dunia, ketika semakin bertambah umurnya, maka keburukan (bentuk) wajahnya akan bertambah dan ketika di surga pun ketampanan atau kecantikan mereka akan bertambah pula.” (H.R Musannaf ibnu Abi Syaiba)

Rasulullah Saw bersabda, “Allah Swt berfirman aku sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah di lihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak terbesit dalam hati manusia (Surga).” Bukti kebenaran itu terdapat dalam Al-Qur’an surat As-sajdah ayat 17 yang berbunyi, “Seorang pun tidak akan mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Rasulullah Saw  bersabda, ”Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pohon yang  bernama tuba, di mana jika seseorang menunggang kuda (yang terlatih) selama seratus tahun pun tidak akan dapat menempuh luas bayangan pohon tersebut.” Bukti kebenaran itu terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Waqi’ah ayat 30 yang berbunyi, “Dan (yang di dalam surga) naungan yang terbentang luas.”

Sebuah tempat kecil di surga jauh lebih baik dari dunia dan seisinya. Bukti kebenaran itu terdapat dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 185, “Barangsiapa di jauhkan dari neraka dan di masukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.”

Di dalam hadis lain Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt berfirman kepada para penghuni surga, “Wahai para penghuni surga,”

Mereka menjawab, “Kami penuhi panggilan-Mu wahai Tuhan kami, dan kami siap untuk menjalani segala perintah-Mu.”

Allah Swt melanjutkan, “ Apakah kalian meridhai ini semua?”

Mereka menjawab, “Bagaimana kami tidak meridhai ini semua sedangkan Engkau telah memberikan kepada kami nikmat-nikmat yang sebelumnya Engkau belum pernah memberikan nikmat-nikmat ini kepada seorang pun dari makhluk-Mu.”

Allah Swt bertanya lagi,” Maukah kalian Aku berikan sesuatu yang lebih baik lagi dari ini (surga)?”

Mereka menjawab, ”Wahai Tuhan kami, apa yang lebih baik dari ini?”

Allah menjawab, “Akan Aku limpahkan keridhaan dan kecintaan-Ku atas kalian, sehingga setelah itu Aku tidak akan murka dan mengadzab kalian untuk selama-lamanya.”

Posted in Ngaji | Leave a comment

ILMU MERUPAKAN SALAH SATU DARI SIFAT ALLAH SWT

“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia Mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuz).”  (QS. Al-an’am, ayat : 59)

Salah satu dari sifat Allah Swt yaitu Ilmu (Tahu/Mengetahui). Sifat Ilmu pada Allah Swt mencakup alam semesta dan  tidak sama seperti sifat ilmu yang ada pada semua makhluk-makhluk-Nya. Yang mana, sifat Ilmu yang berada di makhluk  sangat sederhana dan penuh dengan keterbatasan.

Tidak ada keraguan lagi bahwa Allah Swt mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatu sekecil biji zarrah pun yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada seorang pun yang bisa menyembunyikan apa yang ia kerjakan dan apa yang ia pikirkan dari Allah Swt. Tidak lah bisa disebut sebagai Tuhan apabila tidak bisa mengetahui segala sesuatu, apalagi mengatur seluruh makhluk di alam semesta yang luas ini.

Seseorang yang menggunakan akalnya lalu membenarkan bahwa Allah SWT maha mengetahui segala sesuatu, maka orang tersebut akan selalu lebih berhati-hati dan waspada. Dia akan mengerjakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Dia tidak akan berkata keji dan tidak akan memikirkan sesuatu yang kotor. Dia tidak akan berbuat dzalim kepada orang lain. Dia akan tetap selalu dalam ketaatan kepada Allah Swt sekalipun dia berada ditempat yang sunyi. Karena dia percaya bahwa Allah Swt Maha Mengetahui semua yang telah dan akan dikerjakan olehnya.

Cara Menghindari Israf (Boros) Dalam Mengonsumsi Roti

  • Ketika membeli roti, pertama tama hendaknya agar melihat banyaknya jumlah roti yang masih ada di rumah dan hendaknya membeli roti sesuai dengan jumlah orang, sehingga terhindar dari membeli roti secara berlebihan.
  • Hendaknya Roti dipotong menjadi bagian bagian kecil.
  • Roti-Roti yang tersisa agar disimpan di kulkas. Apabila roti tersebut akan dikonsumsi lagi maka hendaknya roti tersebut dikeluarkan dari kulkas satu jam  sebelum waktu makan, karena roti akan menjadi lembut kembali.
  • Hendaknya roti disimpan di tempat yang tertutup agar tetap bagus
  • Apabila roti yang baru dibeli masih hangat hendaknya tidak disimpan didalam plastik, karena akan menyebabkan roti cepat berjamur.
  • Roti yang sudah kering dapat dikonsumsi dengan cara menghangatkannya di oven atau membuat roti bakar atau dengan cara mendiamkannya diatas uapan air panas  beberapa menit sampai roti tersebut melunak.
Posted in Ngaji | Leave a comment