ILMU MERUPAKAN SALAH SATU DARI SIFAT ALLAH SWT

“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia Mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuz).”  (QS. Al-an’am, ayat : 59)

Salah satu dari sifat Allah Swt yaitu Ilmu (Tahu/Mengetahui). Sifat Ilmu pada Allah Swt mencakup alam semesta dan  tidak sama seperti sifat ilmu yang ada pada semua makhluk-makhluk-Nya. Yang mana, sifat Ilmu yang berada di makhluk  sangat sederhana dan penuh dengan keterbatasan.

Tidak ada keraguan lagi bahwa Allah Swt mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatu sekecil biji zarrah pun yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada seorang pun yang bisa menyembunyikan apa yang ia kerjakan dan apa yang ia pikirkan dari Allah Swt. Tidak lah bisa disebut sebagai Tuhan apabila tidak bisa mengetahui segala sesuatu, apalagi mengatur seluruh makhluk di alam semesta yang luas ini.

Seseorang yang menggunakan akalnya lalu membenarkan bahwa Allah SWT maha mengetahui segala sesuatu, maka orang tersebut akan selalu lebih berhati-hati dan waspada. Dia akan mengerjakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Dia tidak akan berkata keji dan tidak akan memikirkan sesuatu yang kotor. Dia tidak akan berbuat dzalim kepada orang lain. Dia akan tetap selalu dalam ketaatan kepada Allah Swt sekalipun dia berada ditempat yang sunyi. Karena dia percaya bahwa Allah Swt Maha Mengetahui semua yang telah dan akan dikerjakan olehnya.

Cara Menghindari Israf (Boros) Dalam Mengonsumsi Roti

  • Ketika membeli roti, pertama tama hendaknya agar melihat banyaknya jumlah roti yang masih ada di rumah dan hendaknya membeli roti sesuai dengan jumlah orang, sehingga terhindar dari membeli roti secara berlebihan.
  • Hendaknya Roti dipotong menjadi bagian bagian kecil.
  • Roti-Roti yang tersisa agar disimpan di kulkas. Apabila roti tersebut akan dikonsumsi lagi maka hendaknya roti tersebut dikeluarkan dari kulkas satu jam  sebelum waktu makan, karena roti akan menjadi lembut kembali.
  • Hendaknya roti disimpan di tempat yang tertutup agar tetap bagus
  • Apabila roti yang baru dibeli masih hangat hendaknya tidak disimpan didalam plastik, karena akan menyebabkan roti cepat berjamur.
  • Roti yang sudah kering dapat dikonsumsi dengan cara menghangatkannya di oven atau membuat roti bakar atau dengan cara mendiamkannya diatas uapan air panas  beberapa menit sampai roti tersebut melunak.
Posted in Ngaji | Leave a comment

PARA SAHABAT RASULULLAH BAGAIKAN BINTANG-BINTANG DI LANGIT

“Apabila Allah Swt menginginkan kebaikan kepada seseorang dari umatku, maka Allah Swt akan menaruh kecintaan terhadap sahabat-sahabatku di dalam hatinya” (HR. Dailami, Munadul Firdaus)

Ashab atau Sahabat Rasulullah Saw adalah seorang  mu’min yang pernah bertemu dan melihat Rasulullah Saw secara  langsung dan dalam keadaan mu’min pula meninggal dunia. Kita harus memuliakan dan mencintai para Sahabat Rasulullah Saw.

Para Sahabat Rasulullah Saw diibaratkan seperti bintang-bintang yang menunjukkan kita kepada cahaya hidayah. Rasulullah Saw bersabda, “Para Sahabatku bagaikan bintang-bintang di langit, siapapun yang kalian ikuti dari mereka, niscaya kalian akan mendapatkan hidayah (petunjuk).”

Karena pada dasarnya seluruh umat manusia berada  di dalam kegelapan (dan sahabat diibaratkan sebagai bintang yang dapat memberi petunjuk). Dan kita pun akan mengerti dan menyadari akan hal ini pada dihari kiamat nanti ketika matahari di gulung dan cahayanya mulai redup. Di alam semesta ini hanya nur (cahaya) Nabi Muhammad Saw dan para pengikutnya lah yang akan bersinar terang benderang. Oleh karena itu, di dalam firman Allah Swt  telah dijelaskan bahwa Rasulullah Saw diutus sebagai “sirajan muniran” (cahaya penerang), sebagaimana yang tertulis didalam ayat berikut ini,

“Wahai Nabi (Muhammad Saw), sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Dan untuk menjadi penyeru kepada(agama) Allah Swt dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi.” (Qs. Al-Ahzab ayat: 45-46). Dan juga pada ayat ini Allah Swt berfirman,

“Dan disana Allah Swt menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (yang terang benderang).” (Qs. Nuh ayat: 16). Para Sahabat Rasullah Saw lah yang paling banyak mendapatkan dan mengambil manfaat dari  cahaya tersebut. Mereka bagaikan bintang-bintang yang mengelilingi matahari yang memantulkan cahaya darinya. Oleh sebab itu, ketika malam tiba bintang-bintang lah yang menggantikan matahari.” (A. Nablusi, Nihayatul Murad)

Rasulullah Saw bersabda:

“Umatku yang paling penyayang terhadap sesamanya adalah Abu Bakar,

Sahabatku yang paling gigih untuk menegakkan perintah Allah adalah Umar,

Sahabatku yang paling pemalu adalah Usman,

Sahabatku yang paling mengetahui halal dan haram adalah Mu’az bin Jabal,

Sahabatku yang paling menguasai Ilmu Faraidh (Ilmu Waris) adalah Zaid bin Tsabit,

Sahabatku yang paling bagus membaca dan mengerti Al-Quranul Karim adalah Ubayd bin Ka’ab.

Setiap umat pasti memiliki orang yang paling di percaya, dan orang yang paling di percaya oleh umatku ini adalah Abu Ubaydah bin Jarrah.

Sahabatku yang paling tepat memberikan hukum adalah  Ali bin Abi Thalib.

Umatku yang paling zuhud dan setia adalah Abu Dzar,

Umatku yang paling banyak beribadah dan bertaqwa adalah Abu Darda,

Umatku yang paling penyantun dan dermawan adalah Muawiyah bin Abu Sofyan.” Radhiyallahu anhum ajma’in.” (HR. Tirmidzi)

Posted in Ngaji | 1 Comment