SAHABAT YANG BERSAMA RASULULLAH SAW “TALHA BIN UBAYDULLAH RA”

“Seorang  yang menghidupkan salah satu dari sunahku dan orang-orang juga mengamalkan sunah itu, maka dia akan di berikan pahala orang-orang  yang mengerjakan sunnah tersebut tanpa dikurangi sedikitpun.” (HR. Ibnu Majah)

Talha Ra adalah seorang Ashabul kiram dan termasuk salah satu Asyarah Al mubasyarah yakni satu dari sepuluh orang yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah Saw dengan surga. Ketika berumur sebelas tahun, dengan bimbingan Sahabat Abu bakar As-siddik  beliau memeluk islam dengan urutan ke delapan puluh dari orang-orang yang pertama kali masuk islam. Beliau berasal dari Bani Taym yang termasuk suku Quraisy. Beliau mempunyai 14 anak , sepuluh orang anak laki-laki dan empat orang anak perempuan. Beliau meriwayatkan 38 hadist Rasulullah Saw.

Beliau termasuk orang – orang yang pertama kali hijrah dari Makkah al Mukarromah ke Madinah Al- Munawwaroh. Rasulullah Saw mempersaudarakan beliau dengan sahabat Abu Ayyub Al-Anshori. Pengabdian beliau kepada Rasulullah Saw sangatlah besar. Selain Perang Badar, semua perang beliau ikuti bersama Rasulullah Saw. Beliau tetap dihitung sebagai Ashabul Badar karena ketika perang Badar berlangsung beliau sedang bertugas di Syam.

Ketika pekerjaan Rasulullah Saw semakin banyak, beliau bermusyawarah dengan Talha. Pada perang Uhud, tangan beliau mengalami kesakitan karena melindungi Rasulullah Saw dari serangan pedang musuh yang mengarah ke beliau. Pada hari itu beliau mengalami 24 luka disekujur tubuhnya. Rasulullah Saw memberi julukan “ Talha al-khayr, Talha Al-Jud” kepada dirinya.

Ketika Rasulullah Saw hendak berdiri untuk memanjat salah satu tebing di perbukitan uhud, akan tetapi dikarenakan luka-luka yang didapatinya dan beliau juga memakai dua lapis baju besi, maka Beliau pun tidak dapat berdiri. Tetapi beliau menaiki punggung Talha dan berhasil ke atas tebing dan duduk di sana. Rasulullah Saw bersabda, “Talha berhak mendapatkan surga.”  Dan “Jikalau kalian ingin melihat seorang syahid (syuhada) yang berjalan di atas muka bumi, maka lihatlah Talha.”

Sahabat Alqomah Ra berkata, “Saya mendengar dari  Abu Bakar Ra  bahwa Rasulullah bersabda, “ Talha dan Zubair adalah tetanggaku di Surga.” Pada tahun 36 Hijriyah beliau syahid diperang Jamal diusia yang keenam puluh empat tahun. Makam Beliau yang berada di Basrah menjadi tempat ziarah.

Posted in Ngaji | 1 Comment

MENSYUKURI SEGALA NIKMAT

“Datang dan mengganggu kalian setiap hari adalah tugas syetan. Ketika kalian sedang makan pun mereka mendatangi kalian. Oleh karena itu ketika makanan yang kalian makan terjatuh ke lantai, maka kotorannya hendaklah di bersihkan kemudian di makan. Jangan sekali-kali menyisakan makanan tersebut untuk mereka (syetan)!” (HR. Muslim)

Allah Swt berfirman dalam Surat Ibrahim Ayat ke 7,  yang artinya : ‘’Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (Nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih.’’

Ayat ini dijelaskan pada kitab Tafsir Hak Dini Al-Qur’an sebagai berikut: “Apabila kalian mengetahui betapa berharganya nikmat-nikmat yang telah Allah Swt berikan (termasuk nikmat islam) dan kalian tidak berpaling dari ketaatan kepada-Nya, niscaya Allah Swt akan melipatgandakan nikmat-nikmat tersebut kepada kalian. Dan apabila kalian bersama dengan orang–orang yang kufur (keluar dari agama Allah), dan orang-orang isyan (melakukan perbuatan maksiyat), serta orang-orang yang tidak tahu rasa berterimakasih, maka kalian tidak akan mengetahui betapa berharganya nikmat tersebut. Dan ketahuilah bahwa Azab-Ku sangatlah pedih untuk orang yang tidak tahu rasa berterimakasih dan tidak bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah Aku (Allah Swt) berikan.”

Oleh karena itu, mengetahui dan mensyukuri suatu nikmat merupakan sebab bertambahnya nikmat tersebut. Sedangkan  jika seseorang tidak mengetahui betapa besarnya harga dari suatu nikmat dan   sama sekali tidak tahu rasa berterimakasih (karena mendapatkan kenikamatan), maka kenikmatan itu akan meninggalkannya dan menjauh darinya. Oleh sebab itu Allah Swt memberitahukan janji dan ancaman kepada hamba-hamba-Nya agar mereka bangkit dan berjuang untuk memperbaiki i’tikad, amal perbuatan dan akhlak mereka. Semua ini semata-mata hanya untuk memberikan manfaat kepada hamba-hambaNya. Sesungguhnya  Allah Swt sama sekali tidak membutuhkan rasa syukur dan ibadah-ibadah yang dilakukan oleh hamba-hamba-Nya.

“MULIAKANLAH ROTI (MAKANAN)!”

Rasulullah Saw dalam salah satu haditsnya bersabda,’’Muliakanlah (janganlah menyia-nyiakan) roti (makanan)! Karena Allah Swt menciptakan rizki yang paling mulia darinya. Barang siapa yang memuliakannya (tidak menyia-nyiakannya), maka Allah Swt akan memuliakannya.’’

‘’Hormatilah roti! Karena itu merupakan keberkahan dari bumi dan langit (tanah dan hujan), barang siapa yang memakan potongan roti yang jatuh dari tempat makannya, maka dosanya akan di hapuskan.” (Tertulis di kitab Faizul Qadir)

NAMA-NAMA    : Laki-laki : Yawuz          Perempuan : Nadirah

*Santri Sulaimaniyah

Posted in Ngaji | Leave a comment