APA SAJA YANG DILAKUKAN PADA HARI ASYURA

“Orang yang di sisinya tidak mempunyai harta untuk disedekahkan, maka hendaklah iya beristigfar untuk seluruh orang mukmin laki-laki dan perempuan karena itu (beristigfar) juga merupakan sedekah. (Alhadits, Majmauzzawaaid)

  • Hari itu, membeli perlengkapan rumah kecil-kecilan menyebabkan keberkahan dirumah itu selama 1 tahun
  • Paling sedikit mengucapkan salam kepada 10 orang muslim atau mengucapkan 10 kali salam kepada 1 orang muslim
  • Menyenangkan orang fakir dan miskin
  • Orang yang gusul (mandi) pada hari itu tidak akan memiliki penyakit selama 1 tahun.
  • 10 kali membaca do’a ini : “Subhanallahi mil’al miizan wa muntahal ilmi wa mablaga arriza wa zinatal arsy”
  • Dikhusukan pada hari asyura pada waktu pertengahan pagi dikerjakan 2 rakaat shalat sunah. Setiap rakaat membaca 1 Fatihah dan 50 kali surat Al Ikhlas. Setelah selesai shalat kemudian membaca 100 kali shalawat :

“Allahumma Shalli ‘alaa Sayyidina Muhammad wa ‘alaa ali Sayydina Muhammad wa Aadama wa Nuuhin wa Ibrahima wa Musa wa Isa wamaa bainahum minannabiyyina wal mursalin. Salawatullahi wa salamuhu alaihim ajma’iin.

  • Diantara waktu dzuhur dan ashar dikerjakan shalat sebanyak 4 rakaat. Setiap rakaat membaca 1 fatihah dan 50 kali surat Al Ikhlas. Setelah selesai shalat kemudian membaca :

70 kali Istigfar, 70 kali Shalawat, 70 kali “Laa Haula Walaa Quwwata illa billahil ‘aliyyil adhzim”. Setelah itu berdo’a untuk ummat nabi Muhaam semoga diberikan hidayah dan untuk keselamatan mereka (Dua dan Ibadah dari Fazilet Nesyriyet).

KEUTAMAAN BANYAK MEMBACA SHALAWAT

~Banyak membaca shalawat untuk nabi kita Saw merupakan wasilah (cara) agar kita  tidak mendapatkan kesulitan dan terbebas dari azab dunia dan agama dan akan mendapatkan kecukupan serta mendapatkan tempat di surga.
~Banyak membaca shalawat akan membersihkan hati dari sifat munafik, dan juga membuat masyarakat mencintai kita.
~Banyak membaca shalawat  menjadi sebab Allah Swt menulis keselamatan dari api neraka dan pada hari kiamat akan beserta orang-orang yang syahid.
~Banyak membaca shalawat, pada hari kiamat akan berada dibawah bayangan Arasy.
~Banyak membaca shalawat nanti di surga akan banyak istrinya.
~Para malaikat ketika menghantarkan nama orang yang banyak membaca shalawat dan nama ayahnya, itu akan  membahagiakan Rasulullah Saw dan Beliau akan mendengar shalawat itu tanpa ada  perantara.

Posted in Ngaji | Leave a comment

PAHALA MEMBERIKAN UTANG

Rasulullah Saw bersabda, “Apabila seseorang memberikan utang kepada orang lain, maka bagi orang tersebut (yang memberikan utang) medapatkan pahala shadaqah sampai datang waktu pembayaran utang tersebut. Apabila pada waktu itu tidak bisa dibayar, kemudian dia memperpanjang waktu pembayarannya, maka untuk setiap satu hari, dia mendapatkan pahala sebanyak dia menshadaqahkan harta yang ia pinjamkan itu.” (HR. Tabrani, Mujma’ul Kabir)

Berutang sesuatu pasti dikarenakan ada suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. Akan tetapi bisa jadi tidak membutuhkan orang yang memberikan shadaqah kepadanya. Apabila dikatakan kepada orang yang berutang, “Ini yang saya berikan bukan utang, tetapi shadaqah untukmu”, perkataan tersebut kebanyakan tidak sesuai. Dengan ini bisa jadi membuat sakit hati kepada orang tersebut. Apabila berutang sampai disedekahkan itu tidak akan sakit hati. Akan tetapi orang yang memberikan utang bisa jadi nanti pada waktu yang cocok dia membebaskan hutangnya tersebut.

Oleh karena itu, orang yang memberikan hutang kepada orang lain hanya karena Allah Swt tanpa berharap faidah dari dunia, itu lebih makbul dibandingkan dengan yang bersedekah kepadanya.

Rasulullah Saw bersabda,

“Memberikan utang, lebih baik daripada memberikan shadaqah kepadanya.”

“Apabila seseorang mempermudah orang lain yang sedang dalam kesusahan, maka Allah Swt akan mempermudah orang tersebut baik di dunia maupun di akhirat.”

Yang pantas untuk seorang muslim adalah selalu memudahkan semua umat manusia. Misalkan: Tidak mengharapkan balasan dari utangnya orang yang Fakir atau memberikan waktu kepadanya untuk membayar utang tersebut, dan lain sebagainya. Apabila memungkinkan langsung membantu orang yang sedang membutuhkan. Orang yang Mulia seperti ini, maka dia akan melihat balasannya di dunia dan di akhirat, mendapatkan anugerah Allah Swt, dan pertolongan-Nya.

Posted in Ngaji | Leave a comment