Rasulullah Saw bersabda, “ Barang siapa bertakwa kepada Allah Swt, maka Allah Swt akan memberikan jalan keluar kepadanya baik untuk urusan dunia, pedihnya sakaratul maut, ataupun dahsyatnya hari kiamat.”
(Tafsir Al Qurthubi)
Malik Ra (Sahabat Rasulullah Saw) yang berasal dari kabilah Asyja datang menemui Rasulullah Saw dan berkata, “Ya Rasulallah, Anakku Auf telah disandera.” Mendengar hal itu, Rasulullah Saw bersabda kepadanya:
“Kirimkan kabar kepada anakmu dan katakanlah bahwa Rasulullah Saw memerintahkanmu untuk memperbanyak membaca La haula Wala quwwata illa billah.”
Mereka mengikat anaknya di tiang dengan tali panah. Tiba-tiba ikatannya terlepas, dia pun bebas dan langsung meninggalkan tempat itu. Ketika hendak melarikan diri, dia melihat seekor unta betina dari kaum tersebut, lalu menungganginya. Dalam perjalanan pulang dia juga membawa semua unta-unta kaum yang telah menyanderanya tersebut. Tak lama kemudian, dia tiba di rumahnya dan langsung memanggil ibu dan bapaknya.
Ketika mendengar suara anaknya, Malik Ra berkata, “Aku bersumpah demi Tuhan yang memelihara Ka’bah, ini adalah Auf anakku.” Ibunya turut berkata, “Benar, ini adalah Auf, bagaimana dia bisa lepas dari ikatan dan datang kesini dalam keadaan selamat?” Lalu keduanya beserta pembantunya lari ke arah pintu. Setelah keluar mereka melihat halaman rumahnya penuh dengan Unta. Auf kemudian menceritakan semua yang terjadi padanya dan bagaimana dia bisa terlepas dari ikatan serta membawa semua unta-unta itu ke halaman rumahnya. Ayahnya berkata,
“Tunggulah disini, aku akan menemui Rasulullah Saw untuk menerangkan keadaanmu dan menanyakan tentang hukum Unta-unta itu.” Setelah menerangkan tentang keadaan Auf dan unta-unta itu kepada Rasulullah Saw, Rasulullah Saw menjawab:
“Kamu bisa memperlakukan unta-unta ini sesuai kehendakmu seperti halnya kamu memperlakukan hartamu sendiri.”
Oleh karena itu turunlah ayat ke-2 dan ke-3 dari surat At Thalaq yang artinya: “…Barang siapa bertakwa kepada Allah Swt, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah Swt, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya…” (Tafsir Ibnu Katsir)
SYAIR: Kami tidak tunduk pada siapapun untuk mendapatkan dunia yang hina ini. Kami hanya bergantung dan bertawakkal kepada Allah Swt.