PENTINGNYA BERTETANGGA

Rasulullah Saw bersabda, “Bergaullah dengan masyarakat dengan perilaku baik, maka kalian akan menjadi seorang Muslim yang hakiki”. (Ihya Ulumiddin)

Lingkungan bertetangga, mengharuskan memberikan hak-hak dan kewajiban kepada saudara semuslim melebihi dari hak dan kewajiban kepada sesama muslim. Hak-hak tetangga lebih besar dibandingkan hak-hak terhadap saudara sesama muslim.

Rasulullah Saw bahkan memberikan kabar kepada kita bahwa, walaupun tetangga itu musyrik, tetap didalamnya terdapat hak-haknya. Rasulullah Saw bersabda:

“Dua musuh yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah tetangga-tetangga”.

Ketika dikatakan kepada Rasulullah Saw seperti ini, “Ada seseorang yang siangnya diisi dengan puasa, malamnya disibukkan dengan beribadah, akan tetapi dia menyakiti tetanggannya”, Rasulullah Saw langsung bersabda, “Dia akan berada di Neraka Jahannam nanti di akhirat”.

‘Aisyah Ra menjelaskan: “Sutu hari saya berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, saya mempunyai dua orang tetangga, salah satu pintu rumah mereka ada yang menghadap tepat ke pintu rumahku, dan pintu tetangga yang satu lagi menghadap ke belakang rumahku. Terkadang saya tidak mempunyai makanan yang cukup untuk dibagikan kepada keduanya. Menurut anda saya harus memberikannya kepada siapa, dan hak siapa dari mereka yang paling besar?”.

Rasulullah pun menjawab: “Haknya yang paling besar adalah tetangga yang pintu rumahnya menghadap kedepan pintu kamu”.

Ketika Abu Bakar Ra melihat putranya Abdullah Ra sedang bertengkar dengan tetangganya, Abu Bakar langsung memperingati putranya: “Wahai anakku, hati-hati jangan sampai kamu bertengkar dengan tetanggamu. Orang lain bisa saja meninggalkanmu, tapi tetanggamu akan selalu ada disampingmu”.

Salah seorang dari Tabi’in yaitu Mujahid Ra menceritakan: Suatu hari saya bersama putranya Umar Ra yaitu Abdullah Ra. Ada seorang pembantunya yang sedang menyembelih domba dan mengulitinya. Kemudian Abdullah Ra berkata kepada pembantunya: “Bagikanlah daging domba itu kepada seluruh tetangga dimulai dari tetangga kita yang Yahudi itu”. Abdullah Ra beberapa kali berkata seperti itu. Pembantunya pun berkata: “Kenapa anda sangat menekankan hal seperti ini?”

Abdulullah Ra pun berkata: “Rasulullah Saw sangat menekankan kepada kami tentang hak kepada tetangga, sehingga kami sangat takut akan adanya hak yang tidak terbayar antar tetangga”.

Posted in Cerita | Leave a comment

KEBERSIHAN ADALAH SEBAGIAN DARI IMAN

“Sesungguhnya Islam itu bersih. Oleh karena itu, bersihkanlah (jasmani dan rohani) kalian karena hanya orang-orang bersih yang masuk surga.” ( HR. Kanzul Ummal )

Agama Islam sangat mementingkan kebersihan jasmani dan rohani, keduanya tidak dapat dipisahkan. Dilihat dari satu sisi, jika yang satu merupakan jasmani, maka yang lainnya merupakan rohani, seperti wudhu. Dalam agama Islam, diwajibkan membersihkan badan, pakaian, dan tempat yang terkotori oleh suatu benda. Dosa, yakni suatu ruh yang terkotori oleh maknawi yang kotor, juga wajib dibersihkan.

Pokok pembersihan jasmani adalah berikut ini:

Badan, pakaian, atau tempat yang terkena benda kotor, lebih utama dibersihkan menggunakan air. Menurut benda yang akan dibersihkannya, pembersihan ini dapat digolongkan menjadi wajib, sunah, atau mustahab.

Diwajibkan mengambil wudhu atau mandi (jika diperlukan) agar dapat melaksanakan shalat.

Menghilangkan kotoran-kotoran yang terdapat di wajah, telinga, hidung, kuku, rambut, dan janggut, menyisir rambut, serta tidak menyebabkan kebencian bagi orang lain adalah sunnah.

Setiap muslim, membersihkan badan (mandi) sekali dalam seminggu adalah mustahab. Mandi pada hari Jumat lebih afdhal karena hari Jumat adalah hari raya dan waktu berkumpul bagi orang muslim. Pada hari itu, merupakan hal yang sangat baik jika bersih dalam segala aspek.

Memotong kuku dan kumis  yang memanjang adalah mustahab.

Mencukur rambut ketiak dan kemaluan adalah mustahab. Rambut-rambut itu harus dibersihkan setiap minggu atau 15 hari sekali.

Posted in Ngaji | Leave a comment