SAAD BIN ABI WAQQAS RA DALAM PERLINDUNGAN RASULULLAH SAW ADALAH  

Rasulullah Saw selalu berkata ketika Saad bin Abi Waqqas mendekatinya, “Ini adalah pamanku. Tunjukkanlah kepadaku kalau ada paman yang seperti dia!”(HR. Tirmidzi)

Saad bin Abi Waqqash Ra adalah salah satu pembesar sahabat, termasuk golongan asyarah mubassyarah, dan termasuk salah satu sahabat yang faqih (ahli fiqih) yaitu seorang mujtahid. Beliau masuk islam pada usia 17 tahun. Ibunya  merupakan kerabat Rasul dari pihak Siti Aminah ibundanya, oleh karena itu Rasulullah saw bersabda, “Dia adalah pamanku.” Beliau telah mengikuti 27 kali perang bersama Rasulullah Saw. Beliau juga adalah orang yang pertama kali melemparkan panah dan menumpahkan darah di jalan Allah Swt. Doanya selalu dikabulkan, setiap anak panah yang dilemparnya pasti mengenai sasaran. Dan pada perang Uhud, beliau melemparkan sebanyak 1000 anak panah. Rasulullah berkata pada Saad, “Demi ayah dan ibuku lemparlah wahai saad!”

Pada zaman khalifah sayyidina Umar, setelah dipilih menjadi komandan tentara, beliau menaklukkan Negara Iran. Kemudian menjadi gubernur Irak dan membangun kota Kuffah. Dan beliau juga dikenal sebagai “pahlawan islam”. Beliau sering mendapatkan tugas penting dari khalifah Utsman bin Affan. Beliau telah meriwayatkan 270 hadits dari Rasulullah Saw.  Para sahabat yang lain dan para tabiin meriwayatkan hadits dari beliau.

Ketika sakit, beliau berdoa kepada Allah Swt, “Ya Allah, aku mempunyai dua orang putera, berikanlah aku umur panjang dan berikanlah keberkahan pada hidupku!” Setelah itu, beliau masih diberikan umur panjang selama kurang lebih 20 tahun. Beliau meninggal dunia di salah satu tempat yang dekat dengan Madinah pada umur 77 tahun, tahun ke 55 hijriyah. Kemudian jenazah beliau dishalatkan oleh Marwan bin Hakim, salah satu gubernur Madinah. Beliau dimakamkan di pemakaman Baqi (salah satu nama pemakaman di Madinah). Beliau termasuk asyarah mubassyarah yang terakhir meninggal dunia. Semoga Allah Swt merahmatinya.

Anas bin Malik berkata, “Pada suatu hari ketika para sahabat berkumpul bersama Rasulullah Saw, Rasulullah Saw pun bersabda “Sebentar lagi akan datang salah seorang calon penghuni surga”. Setelah itu Saad bin Abi Waqqash datang.

Beberapa nasihat beliau kepada anaknya, “Anakku berqana’ahlah dalam setiap urusan! Karena sesungguhnya harta yang tidak disertai dengan qanaah tidak akan memperkaya (memberikan keberkahan). Orang yang tidak berakhlak baik dan murah hati sangat jauh dari sifat kemanusiaan, Menjadi bahagia dan berhati tenang bisa diwujudkan dengan tidak memakan hak milik orang lain.”

Posted in Cerita | 2 Comments

SABAR ATAS BENCANA ADALAH IBADAH

Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah : 6)

Rasulullah Saw bersabda, “Menunggu dengan harapan akan terselamatkan dari bencana adalah ibadah.” (Faidhul Qadir)

Barang siapa yang ridha atas rezekinya yang sedikit, maka Allah Swt juga akan ridha atas amalnya yang sedikit.” (Faidhul Qadir). “Mintalah dari keutamaan dan kebaikan Allah Swt, Sesungguhnya Allah Swt menyukai orang-orang yang meminta dari keutamaan-Nya.”

“Ibadah yang paling utama adalah menunggu terbebasnya dari bencana (masalah yang dihadapi).” “Ketahuilah! Sesungguhnya pertolongan Allah Swt bersama orang-orang yang sabar, Sesungguhnya bersama setiap bencana, pasti ada sebuah pertolongan.”

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. “Barang siapa yang banyak beristighfar, Allah Swt akan memberikan ketenangan pada setiap musibah yang menimpanya, memberikan jalan keluar dari setiap kesulitannya dan memberikan padanya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Daud)

Kalimat La haula wa la quwwata illa billah adalah obat untuk 99 masalah. Dan masalah yang paling kecil adalah kesedihan. (M. Zawaid) 

“Maukah aku ajarkan sebuah doa yang apabila salah seorang dari kalian terkena bencana atau memiliki masalah, maka Allah Swt akan menyelamatkan kalian?” Para sahabat berkata, “Baiklah ya Rasulullah.”

Doa tersebut adalah doa Nabi Yunus As yang berbunyi Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minazzhaalimiin. (HR. Tirmidzi) Doa ini terdapat di dalam surat Al Anbiya ayat 87 yang artinya: “Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.”

Ketika Sayyidina Abu Ubaydah Ra dikepung musuh, Sayyidina Umar Ra menulis sesuatu kepadanya, “Sesungguhnya Allah Swt akan memberikan pertolongan ketika seseorang tertimpa bencana yang besar. Ketahuilah bahwa satu kesulitan tidak bisa mengalahkan dua kemudahan.”

Posted in Ngaji | Leave a comment