SUNNAH MENJENGUK ORANG SAKIT

“Tidaklah seorang muslim menjenguk saudara muslim lainnya pada pagi hari, melainkan tujuh puluh ribu malaikat akan beristighfar untuknya sampai sore hari. Dan  jika dia menjenguk pada sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat akan beristighfar untuknya sampai pagi hari. Dia pun berhak untuk memasuki taman-taman surga.” (HR. Tirmidzi)

Salah satu sunnah-sunnah dalam Islam ialah menjenguk orang sakit. Seseorang  yang menjenguk saudaranya yang sedang sakit, ketika dia datang ke rumah orang tersebut, sudah pasti dia akan mendapatkan rahmat dan ketika dia duduk di sampingnya, maka dia dipenuhi dengan kasih sayang Allah Swt.

Ketika menjenguk orang sakit, disunnahkan pergi menjenguk dua hari sekali atau tiga hari sekali. Ibnu abbas Ra pernah berkata, “Menjenguk orang sakit satu kali adalah sunnah muakkadah. Selebihnya merupakan sunnah biasa .”

Dianjurkan ketika menjenguk untuk duduk di samping lututnya orang yang sakit, bukan di samping kepalanya.

Bagi orang yang menjenguk, ketika ia berada di samping orang yang sakit, maka dilarang untuk melihat ke kanan dan kiri. Melainkan harus melihat ke arah tempat orang yang sakit berada. Dan tidak melihat wajahnya terlalu lama.

Orang yang menjenguk ke tempat orang yang sakit, disarankan tidak memakai pakaian kotor. Janganlah bermuka masam di hadapan orang yang sakit. Berbicara dengan sesuatu yang disenangi orang yang sakit. Seperti menghiburnya dengan mengatakan, “Semoga Allah Swt senantiasa memberikanmu umur panjang, kesehatan, dan keselamatan.”

Ketika hendak menjenguk, yang paling baik ialah tidak terlalu lama. Diceritakan suatu ketika beberapa orang pergi menjenguk saudaranya yang sedang sakit, mereka duduk di sana dalam jangka waktu yang lama. Kemudian mereka berkata kepada orang yang sakit, “Berikanlah nasihat kepada kami!”

Kemudian orang yang sakit tersebut berkata  kepada mereka, “Aku nasihatkan kepada kalian untuk tidak duduk terlalu lama  ketika menjenguk orang yang sedang sakit.”

Meminta doa kepada orang yang sedang sakit merupakan salah satu sunnah. Dikarenakan doa orang yang sedang sakit diibaratkan seperti doanya para malaikat.

Diharuskan berbicara yang baik dan penuh sopan santun ketika berada di samping orang yang sakit. Sesungguhnya para malaikat akan mengatakan aamiin di tempat yang padanya terdapat para peziarah. Mendoakan agar orang yang sedang sakit diberikan kesembuhan juga merupakan sunnah. (Akhlak dan Adab dalam Islam)

Posted in Ngaji | Leave a comment

HUKUM MEMBACA AL FATIHAH

Rasulullah saw bersabda, “Apabila salah satu dari kalian menjadi imam untuk shalat, maka hendaklah dia meringankan (tidak memanjangkan) bacaan shalatnya. Karena diantara mereka ada anak kecil, orang tua, orang yang sakit dan lemah. Apabila shalat sendirian, maka panjangkanlah sesuai kehendaknya.” (HR. Bukhari Muslim)

Membaca Al-fatihah pada setiap rakaat dalam shalat, baik membacanya dengan hafalan, atau dengan melihat mushaf, atau dengan cara ditalqinkan, atau dengan cara yang lain, baik shalat secara berjamah ataupun shalat sendirian, baik shalat fardhu atau sunnah, untuk imam dan makmum adalah fardhu ‘ain.

Adapun dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al-fatihah.” (HR. Bukhari, 756 ; Bab Shalat)

Sebelu membaca Al-fatihah hendaklah membaca ta`awudzBismillahirrahmaanirrahiim merupakan ayat dari surat Al-fatihah. Karena Rasulullah Saw menetapkan bahwa Al-fatihah terdiri dari tujuh ayat dan bismillah termasuk satu ayat darinya. (Ibnu Khuzaimah ; 493)

Setelah Al-fatihah, imam dan makmum membaca aamiin dengan bersuara. Sedangkan menurut madzhab Hanafi aamiin dibaca tanpa suara.

Lima golongan manusia yang jasadnya tidak akan hancur di dalam kubur

Imam Suyuthi Rh berkata, Ada lima golongan manusia yang jasadnya tidak hancur didalam kubur:

1.Para Nabi
2.Para ‘Alim
3.Para Syuhada dijalan Allah swt
4.Orang yang banyak membaca Al-quran
5.Para muadzin.

Posted in Ngaji | Leave a comment