BERTAUBAT DARI PERBUATAN DOSA SAMA SEPERTI ORANG YANG TIDAK BERBUAT DOSA

“Tidak ada sesuatu yang lebih di cintai oleh Allah Swt dari seorang pemuda yang bertaubat atas dosa-dosanya, dan tidak ada sesuatu yang lebih di benci oleh Allah dari seorang tua yang terus menerus berbuat dosa” (HR. Kanzu’l-Ummal)

Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang telah di beri 4 perkara pasti akan di beri 4 perkara yang lain:

Barangsiapa yang berdzikir (mengingat) kepada Allah, maka Allah Ta’alapun dengan rahmat-Nya akan berdzikir untuk-Nya (mengingat-Nya). Seperti yang telah di jelaskan dalam firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat: 152, “Maka ingatlah kepadaku Akupun akan ingat kepadamu.”

Barangsiapa berdo’a kepada Allah Ta’ala maka Allah Ta’ala akan mengabulkan do’anya. Seperti yang telah Allah firmankan dalam surat Mu’min ayat: 60, “Berdo’alah kepadaku niscaya akan aku perkenankan bagimu.”

Barangsiapa yang bersyukur kepada Allah Ta’ala maka Allah akan menambahkankan nikmat kepadanya  seperti yang telah Allah firmankan dalam surat Ibrahim ayat: 7, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.”

Barangsiapa yang beristighfar kepada Allah Ta’ala maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya, seperti yang telah Allah firmankan dalam surat Nuh ayat: 10, “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh Dia maha pengampun.”

Imam Kusyayri Rh menceritakan dalam kitab “Tahbir”:

“Ada seorang pemuda yang suka berbuat maksiyat, hampir seluruh perbuatan dosa yang ada telah ia perbuat, kemudian pemuda tersebut jatuh sakit, dan tidak ada seorangpun dari tetangganya yang menjenguknya. Kemudian ia memanggil seseorang dan berwasiat kepadanya: Aku telah membuat sengsara tetangga-tetanggaku ketika aku hidup, dan Akupun tahu Aku akan membuat sengsara tetangga-tetanggaku di alam kubur nanti, jika Aku mati kuburkanlah Aku di salah satu pojok rumahku.”

Setelah pemuda tersebut meninggal dunia tetangga-tetangganya melihat pemuda tersebut di dalam mimpi mereka dalam keadaan bahagia, dan merekapun bertanya, “Bagaimana Allah Ta’ala telah memperlakukanmu?”

Pemuda tersebut pun menjawab, “Allah Ta’ala berkata kepadaku, wahai hambaku, orang-orang telah memalingkan muka darimu, akan tetapi Aku tidak akan pernah memalingkan muka darimu, dan Allah Ta’ala memperlakukanku dengan rahmatnya”.

Inti dari cerita ini, pemuda ini telah mengakui dosa dan kesalahan-kesalahannya dan merendahkan dirinya, ketika ia memasrahkan semuanya kepada Allah Ta’ala, Allah Ta’alapun memberikan maghfirah dan rahmat kepadanya, mengampuni dosa-dosanya, menutup aib-aibnya.

Posted in Cerita | Leave a comment

SHOLAT HAJAT DI BULAN RAJAB

“Sesungguhnya Iman yang afdal adalah mengetahui bahwa Allah selalu bersamamu di manapun kamu berada” (H.R. Taberani, Al-Mu’jamu’l-Kabir)

Pada bulan Rajab di antara tanggal 1 sampai 10, tanggal 11 sampai 20, dan tanggal 21 sampai 30 ada shalat hajat 10 rakaat yang hanya dikerjakan satu kali per sepuluh hari. Cara pelaksanaan tiap ketiga shalat ini sama. Hanya saja ada perbedaan pada doa yang dibaca setelah tiap shalat ini.

Shalat ini memisahkan antara orang munafik dengan orang mukmin. Orang yang mengerjakan shalat 30 rakaat ini akan mendapatkan hidayah. Selain itu orang yang melaksanakan shalat ini hatinya tidak akan mati. Shalat sebanyak 30 rakaat ini diriwayatkan dari  Salman Al Farisi (Ra).

Shalat ini dapat dikerjakan setelah shalat maghrib ataupun isya. Akan tetapi, apabila shalat ini dikerjakan pada waktu tahajud ataupun pada malam jumat dan sabtu itu lebih utama. Cara pelaksanaannya:

Setiap rakaat  membaca 1 Al Fatihah, 3 Al Kafirun, dan 3 Al Ikhlas. Tiap dua rakaat memberi salam, sampai sempurna dilaksanakan sebanyak 10 rakaat.

Selesai shalat yang dikerjakan pada 10 hari pertama bulan Rajab, kita akan membaca doa

لا إلهَ إلاّ اللّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ،يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيٌّ لا يَمُوتُ،بِيَدِهِ الْخَيْرُ،وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

laa Ilaaha Illallaahu wahdahu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu, Yuhyii, Wayumiitu, Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu, Biyadihil Khairu, Wahuwa ‘alaa Kulli Syai-in Qadiir  sebanyak 11 kali.

Setelah melaksanakan shalat yang dikerjakan di antara tanggal 11 dengan 20 rajab, maka bacaan doanya ialah Ilahan wahidan ahadan shomadan fardan witran hayyan qayyuman daiman abada sebanyak 11 kali.

Pada sepuluh hari terakhir bulan Rajab, setelah shalat sebanyak 10 rakaat membaca Allahumma La mania lima a`tayta wala mu`tiya lima mana`taw a radda lima qadayta wala mubaddia lima hakamta wala yanfau dzal jaddi minkal jaddu subhana rabbiyal `aliyyil `alal karimil wahhab ya wahhab ya wahhab ya wahhab sebanyak 11 kali.

Posted in Ngaji | Leave a comment