WUDHU ITU KEBERSIHAN JASMANI DAN ROHANI

“Barang siapa satu kali membaca Innaa Anzalnaahu fii Lailatil Qadr (Surah Al Qadr) setelah selesai berwudhu, maka orang tersebut akan dicatat sebagai orang yang jujur/benar. Barang siapa yang membacanya dua kali, maka orang tersebut termasuk masuk ke dalam golongan orang yang mati syahid. Barang siapa membacanya tiga kali, maka di hari Kiamat ia akan dibangkitkan bersama dengan kelompok para Nabi.” (Al-Hadits Asy-Syarif, Kanzu-l Ummal)

Wudhu adalah suatu bentuk ibadah pembersihan diri dengan mengusap sebagian kepala dan membasuh beberapa anggota badan tertentu sesuai dengan tuntunan syariat.

Selain memiliki manfaat besar bagi rohani seseorang, wudhu juga memiliki berbagai manfaat bagi jasmani kita. Seorang muslim yang senantiasa menjaga wudhunya, berarti ia telah membiasakan dirinya untuk hidup bersih, sehingga ia akan terhindar dari hal-hal yang menyebabkan penyakit.

Dalam beberapa hadis, Rasulullah Saw besabda: “Berwudhu, saat masih (dalam kondisi telah) ada wudhu, ibarat cahaya di atas cahaya.”

“Barang siapa yang berwudhu seperti yang telah diperintahkan, kemudian ia shalat seperti yang telah diperintahkan pula, maka akan dihapuskan dosa-dosanya yang telah lalu.”

Berwudhu hukumnya wajib jika hendak mengerjakan ibadah-ibadah keagamaan, misalnya Shalat. Seseorang yang tidak berwudhu, tidak diperbolehkan untuk mendirikan shalat, melakukan tawaf (mengelilingi Ka’bah), membawa Al-Qur’an yang tidak bersampul (bersarung), bahkan tidak boleh menyentuh satu ayat pun dari Al-Qur’an. Semua itu haram baginya. Akan tetapi membaca Al-Qur’an dari hafalan ataupun sambil melihat mushaf tanpa menyentuhnya, maka hal tersebut diperbolehkan.

Setiap orang yang berakal dan telah (mencapai usia) baligh, serta tidak terhalangi dalam menggunakan air, maka wajib baginya berwudhu sebelum mengerjakan hal-hal yang lazimnya dikerjakan dalam keadaan suci.

Rukun Wudhu ada enam:
1. Niat
2. Membasuh muka (wajah)
3. Membasuh dua tangan sampai ke siku
4. Mengusap sebagian kepala
5. Membasuh dua kaki sampai dua mata kaki
6. Tertib

Beberapa Sunah Wudhu: Memulai wudhu dengan basmallah, menggunakan siwak, mencuci kedua telapak  tangan sebelum berwudhu serta sela-sela jari, mendahulukan anggota wudhu yang kanan daripada yang kiri, berkumur-kumur dan membersihkan lubang hidung, membasuh kepala secara keseluruhan, mengusap telinga, menigakalikan dalam membasuh, serta membaca doa setelah berwudhu.

Posted in Ngaji | Leave a comment

SALAM PELAYAN RAJA NAJASYI KEPADA RASULULLAH SAW

“Barang siapa bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Saw adalah utusan-Nya, maka Allah Swt mengharamkan api neraka kepadanya (terhindar dari azab neraka).” (H.R. Muslim)

Ummu Habibibah r.anha mengisahkan tentang pernikahannya dengan Rasulullah Saw sewaktu beliau r.anha masih di Habasyah (Etiopia):

“Ketika aku menerima maharku, aku memberikan keseluruhan dari maharku (yang jumlahnya begitu banyak) kepada seorang pelayan wanita yang membawa kabar gembira (mengenai permintaan khusus Rasulullah Saw. untuk menikahinya). Lalu aku berkata padanya:

“Aku telah memberikanmu gelang dan cincin di tanganku saat engkau memberika kabar gembira itu. Ketika itu, aku pun tidak memiliki apa-apa selain kedua perhiasan itu. Kini, ambillah maharku ini dan manfaatkanlah!” Namun dia tidak mengambilnya, bahkan dia juga mengembalikan perhiasan yang pernah aku berikan padanya tersebut.

Kemudian pelayan wanita itu berkata: “Raja Najasyi telah memperingatkanku untuk tidak menerima hadiah apapun darimu. Aku adalah pelayan khusus bagi Raja, aku juga termasuk seorang yang mengikuti ajaran Muhammad Saw. Selain itu, Raja Najasyi juga telah menyampaikan kepada tiap wanita yang berada di sisinya untuk mengirimkan semua minyak wangi yang mereka miliki kepadamu.”

Keesokan harinya, dia membawakanku minyak wangi yang begitu banyak. Ketika kembali dari Habasyah, aku menyerahkan seluruh minyak wangi tersebut kepada Rasulullah Saw. Namun Rasulullah Saw tidak berkata apapun saat melihat minyak wangi tersebut.

Setelah itu, pelayan wanita tersebut berkata kepadaku: “Aku memiliki sebuah permintaan. Sampaikan salamku untuk Rasulullah Saw dan beritahukan kepadanya bahwa aku telah mengikuti agamanya.” Ia juga membantuku mempersiapkan bekal perjalanan pulang. Saat berpapasan dengannya, ia selalu berpesan agar aku tidak melupakan permintaannya tersebut.

Saat aku kembali bersama Rasulullah Saw, aku menceritakan proses berlangsungnya pernikahan itu, dan juga segala sesuatu yang telah dilakukan pelayan wanita itu kepadaku. Rasulullah Saw pun tersenyum. Aku sampaikan salamnya kepada Rasulullah Saw, dan beliau pun menjawab: “Wa alaiha-s salam wa rahmatullahi wa barakatuh.” 

Posted in Cerita | Leave a comment