SYAFA`AT RASULULLAH SAW

“Syafa’atKu di hari Kiamat, untuk orang-orang yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Aku adalah Rasul utusan Allah.” (HR. Tabrani, Al Mu’jamul Awsat)

Syafa’at Rasulullah ketika masih hidup:

Seorang laki-laki yang buta datang ke hadapan Rasulullah Saw dan berkata, Berdoalah kepada Allah Swt supaya mata saya sembuh. Rasulullah Saw bersabda, “Jika kamu mau akan saya doakan atau bersabarlah dengan keadaanmu sekarang. Bersabar lebih baik untukmu.” Laki-laki itu berkata, doakanlah agar mata saya bisa terbuka.

Rasulullah Saw menyuruh laki-laki itu untuk berwudhu dan berdoa seperti ini: “Wahai Tuhanku, dengan rasa hormat kepada Nabi Muhammad saw saya menghadap serta berdoa kepadaMu.” Wahai Muhammad, sesungguhnya saya menghadap kepada Tuhan saya dengan menjadikanmu wasilah untuk kesembuhan mata saya. Tuhanku jadikanlah Beliau pemberi syafa`at bagiku.

Laki-laki itu memanjatkan doa ini dan ketika berdiri dengan hormat kepada Rasulullah Saw matanya terbuka.

Syafa’at Rasulullah ketika di alam Kubur:

Sahabat Ukbah Ra sedang berada di peristiwa penaklukan kota Syam. Sahabat Khalid bin Walid Ra mengirim Beliau kepada sahabat Umar bin Khatab sebagai utusan untuk mengabarkan bahwa Syam telah ditaklukkan. Dari Syam ke Madinah beliau menempuh waktu selama tujuh hari dan beliau berziarah ke Makam Rasulullah Saw, serta meminta syafa’at agar jalan yang di tempuhnya dipersingkat. Dari Madinah ke Syam beliau tempuh dalam waktu dua setengah hari. Kejadian ini karena beliau menziarahi makam Rasulullah Saw dan meminta syafa`at agar perjalannya dipersingkat.

Syafa’at Rasulullah Saw ketika hari Kiamat:

  1. Pada hari Kiamat, ketika para manusia menunggu di Padang Mahsyar dalam waktu yang sangat lama, dan sampai keringatnya mencapai telinga, dengan syafa’at Rasulullah Saw mulailah dihisab.
  2. Dengan syafa`at beliau sebagian ummatnya masuk surga tanpa dihisab.
  3. Dengan syafa`at beliau, setelah dihisab ummatnya yang semestinya diazab masuk surga tanpa diazab.
  4. Dengan syafa`at beliau, ummatnya yang berdosa dan masuk ke neraka dikeluarkan dari sana.
  5. Dengan syafa`at beliau, derajat-derajat ummatnya di surga ditinggikan.
Posted in Cerita | Leave a comment

TUGAS SEORANG AYAH

“Sesungguhnya hak seorang anak atas ayahnya yaitu memberikan nama yang baik dan mengajarkan kepadanya akhlaq dan adab.’’ (Hadits, Fayzul Qadir)

Seseorang datang bersama anaknya kepada Sayyidina Umar Ra: Dia mengadukan anaknya dengan berkata, ‘’Anakku berbuat durhaka kepadaku, dia memberontak dan melawanku’’.

Sayyidina Umar, “Bagaimana kamu bisa durhaka kepada ayahmu dan melakukan pemberontakan kepadanya, apakah kamu tidak takut kepada Allah? Hak-hak seorang ayah atas anaknya adalah seperti ini.” Sambil Beliau menyebutkan apa saja hak-hak seorang ayah. Anaknya betanya kepada Sayyidina Umar, “Wahai Amirul mu’mini! Apakah sama sekali tidak ada hak seorang anak atas ayahnya?

Sayyidina Umar menjawab: “Ya, ada hak-hak seorang anak atas ayahnya. Seorang perempuan yang akan menjadi Ibu haruslah seorang yang mulia, harus memberikan nama yang baik dan harus mengajarkan membaca dan menulis.”

Kemudian anak itu berkata, “Demi Allah, Ibuku bukanlah seorang yang mulia, melainkan dia seorang jariyah yang dibeli dengan empat ratus dirham. Dia tidak memberi nama yang bagus untukku. Dia juga tidak mengajariku satu ayat pun dari kitab Allah Swt.”

Sayyidina umar berbalik ke orang tersebut dan berkata: “Kamu mengatakan bahwa anakmu menentang dirimu, sebelum anakmu durhaka dan melakukan hal-hal buruk kamu telah lebih dulu berbuat hal buruk dengan tidak melaksanakan kewajiban-kewajibanmu.

Posted in Cerita | Leave a comment