ORANG-ORANG YANG DILINDUNGI OLEH ALLAH SWT TIDAK MEMERLUKAN BAJU BESI

“Janganlah engkau menampakkan rasa gembira saat saudaramu sedang tertimpa musibah, karena dengan sebab itu Allah Swt mengampuni dosanya dan menimpakan musibah kepadamu.” (HR. Sunan Tirmizî)

Imam Bushiri berkata di dalam sebuah kitab yang bernama Qasidah Burdah, “Wiqaayatullahi aghnat ‘an mudhaa’afatin Minaddhururi wa an ‘alin minal uthumi”.

Artinya, “Penjagaan Allah Swt  kepada Rasul-Nya sama sekali tidak membutuhkan baju besi yang berlalpis-lapis ataupun benteng yang tinggi.”

Sewaktu Rasulullah Saw berada di Mekah, untuk melindungi beliau dari serangan orang-orang musyrik, dibutuhkan benteng-benteng yang tinggi, baju besi yang berlapis-lapis, dan tentara yang banyak. Akan tetapi semua pasukan Allah Swt yang jumlahnya tidak terbatas, termasuk semut yang merupakan makhluk paling lemah pun bisa menutup mata dan jalan-jalan orang kafir, dan menjatuhkan mereka ke dalam jurang keputusasaan.

Seorang  Hakim di kota Kudus yang bernama Ibnu Syaddad, ketika membahas tentang Salahuddin Al-Ayyubi, beliau mengatakan, “Di tepi sungai Akka yang terdapat kota Reml, telah terjadi sebuah peperangan. Salahuddin Al-Ayyubi  memiliki seorang  tentara yang gagah perkasa bernama  Karasungur. Dia juga telah membunuh sebagian besar  musuh-musuh dan memporak-porandakan mereka. Oleh sebab itu, di dalam hati musuh-musuhnya telah terbakar api keberanian untuk membalas dendam kepadanya. Mereka berkumpul untuk membuat perangkap guna mengalahkannya. Dengan tipuan, mereka menariknya ke tempat persembunyian mereka. Kemudian mereka keluar dari tempat persembunyian dan meyerang sekitarnya.

Salah seorang dari mereka menarik rambutnya. Sudah terasa sangat dekat kematian bagi Karasungur. Dan yang lainnya pun menebaskan pedang ke lehernya. Akan tetapi tebasan pedang tersebut memotong tangan orang yang memegang rambutnya tadi. Karasungur pun dengan cepat melarikan diri pergi ke tempat teman-temannya berada. Walaupun salah satu dari musuh Allah Swt tersebut mengikutinya, tak seorang  pun yang dapat menangkapnya kembali. Karasungur pun kembali dalam keadaan sehat wal’ afiat.

About Abdul Jalil

Diamku الله Gerakku مُحَمَّد. Wong Lamongan, S1 di Psikologi UGM. I'm free man & traveler all id: abilngaji
This entry was posted in Cerita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published.