“Banyak orang yang berpuasa, tapi hasil yang didapat dari puasanya hanyalah lapar. Dan berapa banyak orang yang bangun malam, tapi hasil yang diperolehnya hanyalah begadang (kurang tidur). ” (HR. Ibnu Majah)
Surah ini dinamakan Surah Al-Fatihah karena pada setiap awal sesuatu dikatakan “Fatihah” dan diakhirnya dikatakan “Hatimah”, dan juga dikarenakan Al-Quran Al-Karim dimulai dengan “Alhamdulillah”. Nama-nama lain dari surah AL-Fatihah:
Surah Syukur dan pujian: Nama ini diberikan karena surah ini dimulai dengan syukur dan pujian kepada Allah Swt, dan juga karena pujian-pujian yang khusus untuk Allah Swt terdapat pada surah ini.
Ummul Quran: Dinamakan Ummul Quran karena semua pujian-pujian yang khusus untuk Allah Swt yang ada didalam Al-Quran, dan juga karena semua ayat-ayat tentang perintah, kabar gembira serta kabar buruk terdapat dalam surah Al-Fatihah ini maka dinamakan ibu dan dasarnya Al-Quran.
Perhiasan: Surah Al-Fatihah adalah sebuah gudangnya rahmat, karena Rasulullah Saw bersabda, “Surah Al-Fatihah turun dari sebuah perhiasan dibawah ‘Arasy. ”
Obat dan Penyembuh: Rasulullah Saw bersabda, “Surah Al-Fatihah merupakan dasarnya Al-Quran, apabila dibacakan untuk penyakit maka akan bermanfaat” Oleh karena itu surah ini dinamakan Surah Syifa.
Surah Shalat: Diwajibkan dibaca pada setiap shalat. Allah Swt berfirman kepada Rasulullah Saw, “Saya membagikan shalat diantara saya dan hamba saya. Yakni saya memberikan pahala bagi orang yang melaksanakan shalat dan saya mengampuninya”. Oleh karena itu surah ini dinamakan Surah Shalat.
Sab’ul Matsanii: Surah Al-Fatihah ini diturunkan kepada Rasulullah Saw melalui perantara malaikat Jibril As baik di Makkah maupun di Madinah. Dikarenakan jumlah ayatnya ada tujuh dan dibaca disetiap shalat, surah ini dinamakan “Sab’ul Matsanii”.
Ta’limul Masalah: Didalam surah ini diajarkan adab dan syarat memohon dan berdo’a. Syaratnya memohon adalah pertama ma’rifat, kemudian amal, kemudian memohon segala keperluannya. Sedangkan adabnya adalah pertama memuji zat yang diinginkan, kemudian menjelaskan bahwa sanggup untuk mengambil yang diinginkan, kemudian memilih mana yang paling bagus dan memintanya. Sedangkan hal yang paling sempurna adalah jalan untuk mendapatkan nikmat bukan nikmatnya sendiri. Karena menemukan jalan untuk mendapatkan sebuah nikmat maka setiap saat akan mendapatkan nikmat tersebut.