‘’Makanan untuk dua orang (yang berqana’ah) cukup untuk empat orang, dan makanan untuk empat orang cukup untuk delapan orang.’’ (HR. Tabhrani, al-Mu’jamul Kabir)
Abu Ayub al-Anshori bercerita:
Suatu hari pada hari-hari pertama ketika hijrah ke Madinah, aku menyiapkan dan membawakan makanan secukupnya kepada Rasulullah Saw dan Abu bakar Ra. Kemudian Rasulullah Saw berkata kepadaku, “Pergilah, undanglah tiga puluh orang Anshar untuk makan!” (Orang-orang yang dipanggil ketika itu mereka belum masuk islam, Rasulullah Saw mengatakan “Anshar” kepada mereka, yang bertujuan untuk menunjukkan sebuah mukjizat bahwa mereka yang datang akan menjadi muslim dan mereka akan menolong agama islam, serta akan menjadi bagian dari kaum Anshar)
Di sampingku, tidak ada makanan lain kecuali makanan yang telah aku siapkan sebelumnya, hal ini sangat memberatkanku. Rasulullah Saw mengulangi perkataannya, “Pergilah, undanglah tiga puluh orang Anshar untuk makan bersama kita disini!”
Atas hal ini aku pun langsung pergi dan memanggil mereka, mereka pun datang. Setelah itu Rasulullah Saw berkata kepada mereka: “Makanlah makanan ini!”. Setelah menyantap makanan tersebut beberapa saat, mereka hanya sanggup makan bagian depan dari makanan yang sedikit itu saja. Ketika melihat mukjizat ini (makanan yang sedikit yang ketika dimakan oleh puluhan orang tidak habis-habis), kemudian mereka pun bersyahadat bahwa Rasulullah Saw memang benar-benar utusan Allah Swt, dan mereka membaiat Rasulullah Saw sebelum pergi dari sana.
Setelah itu Rasulullah Saw berkata, “Pergilah dan undanglah enam puluh orang Anshar untuk makan!” Wallahi enam puluh orang lebih membuatku takut dari pada tiga puluh orang. Saya langsung pergi dan memanggil mereka, merekapun datang, Rasulullah Saw berkata kepada mereka, “Makanlah makanan ini!”. Mereka hanya sanggup makan bagian depan dari makanan itu saja. Ketika melihat mukjizat ini, mereka kemudian bersyahadat bahwa Rasulullah Saw memang benar-benar utusan Alllah Swt dan mereka membaiat Rasulullah Saw sebelum pergi dari sana.
Rasulullah Saw kemudian mengatakan lagi, “Pergilah undanglah sembilan puluh orang Anshar untuk makan! Wallahi sembilan puluh orang lebih membuatku takut dari pada enam puluh dan tiga puluh orang. Aku langsung pergi dan memanggil mereka, mereka pun datang, Rasulullah Saw berkata kepada mereka, “Makanlah makanan ini!” Mereka hanya sanggup makan bagian depan dari makanan itu saja. Ketika melihat mukjizat ini, mereka kemudian bersyahadat bahwa Rasulullah Saw memang benar-benar utusan Allah Swt dan mereka membaiat Rasulullah Saw sebelum pergi dari sana.
Begitulah waktu itu, makanan yang sudah aku siapkan untuk dua orang, semuanya telah dimakan oleh seratus delapan puluh orang Anshar. Radiyallahuanhum (Thabrani, el-Mu’jamu’l-Kabir)