“Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu yang baru (bid’ah) didalam agama, maka hal ini ditolak dan tidak diterima” (HR. Muttafaqun alaih)
Bid’ah adalah segala sesuatu baru yang muncul pada agama, yang bertentangan dengan jalan lurus yang ditempuh oleh para sahabat, tabiin, dan tabii tabiin. Setiap bid’ah adalah sesuatu yang menjerumuskan dan menyesatkan. Para Sahabat Rasulullah Saw selalu menolak, menindak tegas, serta melawan orang-orang yang mengada-adakan segala hal yang baru (yang berhubungan dengan ajaran Agama Islam) yang tidak ada atau tidak diajarkan pada zaman Rasulullah Saw. (Kitab Syir’atul-Islam)
Imam Rabbani Ks dalam kitab Maktubat Syarifnya berkata,
“..Orang yang bahagia dan orang yang beruntung adalah orang yang menghidupkan satu sunnah Rasullullah Saw yang telah ditinggalkan dan terlupakan dan orang yang menghapus satu bid’ah dari bid’ah-bid’ah yang telah dikerjakan.”
Masa ini adalah masa dimana telah lewat seribu tahun sejak diutusnya manusia terbaik yaitu Rasulullah Saw sebagai rahmat dan sebagai rasul untuk alam semesta ini, dan masa dimana telah muncul tanda-tanda hari kiamat. Semakin menjauhnya masa kenabian Rasulullah S.aw, sunnah-sunnah rasul pun semakin terlupakan; ditambah dengan menjalarnya kebohongan, bid’ah pun muncul dan menyebar. (Dari fakta tersebut), saat ini diperlukan pejuang yang dapat menghidupkan sunnah dan menghapus bid’ah.
Menyebarkan bid’ah adalah suatu bentuk penghancuran terhadap agama. Memberikan apresiasi, menghargai, dan menghormati orang yang berbuat bid’ah pun merupakan salah satu penyebab kehancuran Dinu-l Haq Islam. Tentunya kamu pernah mendengar hadits Rasulullah Saw ini, ‘Barangsiapa yang berta’zim dan menghormati orang-orang yang berbuat bid’ah, maka orang tersebut (secara otomatis) telah menjadi penolong bagi kehancuran Islam.’
Berusaha dengan himmah dan kerja keras untuk selalu menghidupkan sunnah Rasulullah Saw dan menghapuskan bid’ah adalah suatu kewajiban. Pada setiap masa khususnya pada masa ini, masa dimana cahaya keislaman mulai melemah, untuk membangkitkan ajaran Islam tergantung kepada bagaimana sunnah itu dihidupkan dan bid’ah-bid’ah dihapuskan.” (Kitab Maktubat Syarifah, 2/23)
Menyangkut pentingnya pencegahan terhadap bid’ah telah disabdakan sebuah hadis oleh Rasulullah Saw bahwa, “Sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah (al-Quran). Jalan yang paling lurus dan paling indah adalah jalan Muhammad Saw. Seburuk-buruknya pekerjaan adalah bid’ah. Setiap bid’ah adalah kesesatan, dan setiap (pelaku) kesesatan berada di neraka. (HR. Sunan Nasai).