“Pada malam ke-15 bulan Sya’ban, Allah Swt bertanya sampai tibanya waktu subuh ‘Apakah tidak ada orang yang memohon ampunan-Ku sehingga Aku mengampuninya, apakah tidak ada orang yang meminta rizki kepada-Ku sehingga Aku memberinya, apakah tidak ada yang terkena musibah sehingga Aku menyelamatkannya, apakah tidak ada yang seperti ini atau seperti itu?” (HR. Ibnu Majah)
Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa yang shalat seratus raka’at di malam ini (malam ke-15 bulan sya’ban), Allah Swt akan mengirim kepadanya seratus malaikat. Dari malaikat-malaikat tersebut, tiga puluh malaikat bertugas memberikan kabar gembira kepadanya akan masuk surga, tiga puluh malaikat memberitahu bahwa dia terbebas dari api neraka, tiga puluh malaikat lagi menjaganya dari musibah-musibah dunia. Sedangkan sepuluh malaikat yang terakhir bertugas menjaganya dari pengaruh-pengaruh syetan.
“Barang siapa yang menghidupkan dengan beribadah pada lima malam ini, maka surga wajib untuknya; Malam Tarwiyah (malam sebelum Arafah), malam Arafah, Malam Idul Fithri dan Idul Adha, serta malam Nishfu Sya’ban.” (at Targhib vat Tarhib).
Sebagian kekhususan malam Nishfu Sya’ban:
Segala sesuatu yang mengandung hikmah seperti rizki, ajal dan lain-lainnya ditentukan dan ditulis pada malam ini.
Beribadah pada malam ini sangat bermanfaat.
“Pada malam pertengahan bulan Sya’ban, Allah Swt menurunkan rahmat-Nya kelangit dunia…”
Orang-orang mukmin diampuni dosa-dosanya.
Rasulullah Saw diberikan hak untuk memberikan syafaat secara sempurna.
Rasulullah Saw memohon kepada Allah Swt pada malam ke-13 bulan sya’ban untuk memberikan syafaat kepada ummatnya. Allah Swt memberikan izin untuk memberi syafaat kepada satu pertiga dari umatnya.
Malam ke-14 memohon syafaat untuk sisanya. Allah Swt memberikan izin kepada dua pertiga umatnya.
Malam ke-15 memohon syafaat untuk sisanya. Allah Swt memberikan izin kepada Nabi untuk memberikan syafaatnya kepada seluruh ummatnya (selain orang-orang yang meninggalkan Allah seperti unta meninggalkan pemiliknya).
Pada malam ini bertambah banyaknya air zamzam adalah sunatullah atau kekuasaan Allah Swt. Di sini terdapat isyarat bahwa akan bertambahnya ilmu-ilmu ilahi di dalam hati Ahli Tasawuf.