KEUTAMAAN BULAN SYA’BAN

“Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang pagi 10 kali malam 10 kali membaca shalawat kepadaku maka ia akan mendapatkan syafa’atku” (HR. Kanzul-Ummal)

Sayidatina Aisyah r.anha berkata, “… Aku tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan. Dan aku tidak melihat Rasulullah berpuasa lebih banyak dari berpuasa di bulan Sya’ban”.

Rasulullah Saw bersabda kepada Aisyah r.anha, “Puasa di bulan Sya’ban adalah puasa yang paling kugemari.” Lalu beliau lanjutkan, “Wahai Aisyah! Ada hari dimana nama-nama orang yang akan meninggal dunia dalam tahun itu diberikan kepada malaikat Maut. Dan aku juga ingin namaku diberikan ketika aku sedang berpuasa.”

Ummu Salamah r.anha berkata, “Rasulullah Saw tidak berpuasa lebih banyak dari berpuasa di bulan Sya’ban kecuali bulan Ramadan.”

Rasulullah Saw. bersabda, “Rajab itu bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadan adalah bulan ummatku. Bulan Sya’ban merupakan perantara untuk mendapatkan magfirah (pengampunan dosa), sedangkan bulan Ramadan adalah untuk penghapus dosa-dosa.”

Pada bulan ini pintu-pintu kebaikan akan terbuka, diturunkannya berkah, ditinggalkannya segala kesalahan, diampuninya dosa-dosa, dan bulannya shalawat kepada mahluk ciptaan Allah yang paling mulia, yaitu Nabi Muhammad Saw. Maka itu, Di bulan ini hendaknya, orang-orang mu’min bangun dari kelalaian, bertobat dari dosa-dosa yang lalu dan mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan. Dan di bulan ini kita harus memohon ampun dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dengan menjadikan Rasulullah saw yang pemilik bulan ini sebagai wasilah menuju keridaan-Nya.

Jangan menunda segala sesuatu, seraya berkata, “Semua ini akan saya kerjakan nanti.” Sebab, dunia diibaratkan tiga hari. Pertama, hari kemarin; waktu yang sudah lampau, hanya dapat diambil pelajaran/hikmahnya saja. Kedua, hari ini; hari untuk bertindak dan waktu yang sangat berharga, dan terakhir adalah hari esok; begitu berbahaya, dikarenakan tak ada satu pun yang mengetahui kepastiannya. Sama halnya seperti bulan-bulan berkah ini. Rajab telah lalu, tak akan kembali lagi. Bulan Ramadhan akan datang, tetapi tak ada yang mengetahui kepastiannya. Sya’ban bagaikan perantara di antara dua bulan. Maka itu, marilah kita manfaatkan waktu yang sangat berharga ini dengan menyibukkan diri beribadah kepada Allah Swt.

About Abdul Jalil

Diamku الله Gerakku مُحَمَّد. Wong Lamongan, S1 di Psikologi UGM. I'm free man & traveler all id: abilngaji
This entry was posted in Cerita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published.