Rasulullah Saw bersabda: “Ya Abu Dzar! kerjakanlah shalat pada waktunya, setelah itu pergi ke pekerjaanmu.” (H.R. Sunan An-nasai)
Rasulullah Saw bersabda: “Amal yang paling dicintai Allah Swt adalah shalat yang dikerjakan pada waktunya, setelah itu berbakti kepada ibu dan ayah, setelah itu berjihad di jalan Allah Swt.”
Allah Swt berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 238 tentang perintah kehati-hatian dalam shalat, penafsiran dari ayat ini sebagai berikut: Jagalah shalat-shalat kalian, khususnya shalat Wustho (shalat Ashar), teruskanlah shalat dari setiap keduanya tanpa kekurangan dengan hati-hati dan kerjakan pada waktunya. Dengan mengharapkan ridha Allah Swt, berdirilah sambil melihat depan kalian, dalam keadaan tenang dan tangan-tangan kalian tertutup dan tanpa bergerak berdirilah untuk shalat.
Setelah turun ayat ini para sahabat ketika datangnya waktu shalat tanpa melihat kanan-kiri, tanpa ada paksaan, mereka menjauhi pekerjaan duniawi.
Rasulullah Saw bersabda: “Tahukah shalat yang kita kerjakan ini? Di dalam shalat tidak ada bandingannya dengan perkataan manusia. Shalat adalah tasbih, takbir, dan membaca Al-Qur’an.”
Shalat Wustho (shalat pertengahan) tidak diterangkan dengan pasti agar shalat yang lainnya juga diperhatikan. Tapi, menurut kebanyakan ahli Tafsir adalah shalat Ashar. Karena pada waktu ini, kesibukan manusia banyak, maka supaya tidak meninggalkan shalat Ashar, kita harus berhati-hati tentang kepentingan shalat Ashar.
Rasulullah Saw pada peperangan Khandaq-Ahzab bersabda: “Mereka yang menghalagi kita dari shalat Wustha (shalat Ashar) semoga Allah Swt memenuhi hati dan rumah-rumah mereka dengan api!”.
Karena serangan musuh di kala itu, mereka tidak melaksanakan shalat pada waktunya. Setelah itu mereka melaksanakannya. (Hak dini kur’an Dili)