Niat keinginan itu tertumpuk oleh dunia maya jelata
Yang senantiasa selalu menghambat tujuan utama
Para insan awam, tiada hasrat kemauan sebelumnya
Namun gesit lihainya ia mudah merubah pikir manusia
Yang dibawah kesadaran insan tak lagi kamil
Gemulai udara malam itu memacu tuk melanjutkan
Memberi ruang waktu hingga mata terus berkelana
Permainan semakin sering pada maya tak nyata
Mereka terbaring berguling dan jemari tiada henti
Begitu sedih melihat mereka seperti ini, Tangi
(Pesantren Sulaimaniyah, 13 Februari 2015)