“Kemiskinan untuk sahabatku adalah kebahagiaan. Sedangkan kekayaan untuk orang-orang mukmin pada akhir zaman adalah kebahagiaan.” (HR. Kanzul Umal)
Orang yang memiliki adab (perilaku yang baik) lebih baik daripada orang yang memiliki emas. Adab adalah perhiasan manusia. Barangsiapa yang ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk keluarganya, maka ajarkanlah adab kepada mereka. Barangsiapa yang setiap paginya memulai pekerjaan lebih awal, maka dia akan beruntung (sukses).
Berbuat baik kepada ibu dan bapak (orang tua) adalah amal salih yang paling tinggi. Umur yang berkah adalah dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik, sedangkan harta yang berkah adalah dengan mengeluarkan zakat. Janganlah kamu meremehkan kebaikan dan kemurahan hati yang telah kamu lakukan dengan mengumbar-umbarnya (riya).
Jika kamu bersabar atas masalah-masalah yang datang kepadamu, maka sesungguhnya kamu telah mendapatkan sebuah kemenangan. Sesungguhnya hasil dari kesabaran adalah kematangan (pendewasaan). Janganlah menuruti hawa nafsumu, maka hidupmu akan nyaman. Perut adalah musuh seseorang (manusia).
Orang yang beruntung adalah orang yang memilih akhirat dan melepaskan duniawi. Orang yang meninggalkan agama dan memilih (kenikmatan) duniawi semata hanya akan mendapatkan kekecewaan (sia-sia). Seseorang yang menangis karena takut kepada Allah Swt, cahaya matanya semakin bertambah.
Hari sabtu dan kamis pagi adalah waktu yang paling berkah. Orang yang banyak bicara akan mengalami masalah. Jika pada waktu muda kamu telah melewatkan amalan-amalan yang baik, maka berusahalah untuk melakukannya ketika kamu mulai menjadi tua. Banyaknya orang yang makan dalam suatu jamuan adalah sebab turunnya keberkahan pada makanan tersebut. Janganlah kita mengharapkan balasan atas ilmu yang telah kita ajarkan.
Selama manusia tidak sempurna adab dan pendidikannya, dan selama kaum bangsawan tidak bersatu dengan pendidikan, maka pendidikan dan nasabnya tidak dianggap. Orang yang berada di jalan yang Allah ridhai, akan murni dan tulus dalam menjalin rasa persaudaraan dan kasih sayang. Sedangkan orang yang sering berbuat dosa dan keburukan tidak akan murni dalam menjalin rasa kasih sayang dan persaudaraan.
*Santri Sulaimaniyah