“Zikir yang paling utama adalah Laa Ilaaha illallah, dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah.” (HR. Sunan Ibni Majah)
Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa yang membaca tujuh puluh kali Laa ilaaha illallah Muhammadun Rasulullah, Allah Swt akan menempatkannya di surga, walaupun ia berhak atas api neraka.”
Ketika Allah Swt menenggelamkan Firaun dan menyelamatkan Nabi Musa As, Nabi Musa memohon kepada Allah Swt seraya berkata, “Ya Rabbi, Anugerahkanlah suatu amalan untukku agar aku dapat bersyukur atas nikmat yang telah Engkau anugerahkan ini!” Dan Allah Swt pun menjawab,
“Wahai Musa, katakanlah Laa Ilaaha illallah!”. Nabi Musa pun berkata,
“Ya Rabbi, akan tetapi seluruh hamba-Mu sekarang sedang menyerukan kalimat ini.” Dan Allah Swt menjawab, “Wahai Musa, katakanlah Laa Ilaaha illallah”. Nabi Musa pun menyeru Laa Ilaaha illa anta ya Rabbi, aku memohon amalan khusus untukku.” Dan Allah Swt pun berfirman,
“Wahai Musa, Sesungguhnya apabila ditaruh tujuh lapis langit beserta isinya, matahari, bulan, bintang-bintang, surga-surga, Arsy, Kursiy, Malaikat-malaikat, tujuh lapis bumi beserta apa yang yang ada di permukaannya, gunung-gunung, lautan, sungai-sungai, pepohonan, seluruh manusia, jin, dan hewan pada salah satu sisi mizan (timbangan), dan disisi lain ditempatkan Laa Ilaaha illallah, pastilah sisi dari Laa Ilaaha illallah akan lebih berat dari semuanya.”
Rasulullah Saw bersabda, “Tingkatan Zikir yang paling atas adalah Laa Ilaaha illallah Muhammadun Rasulullah.” Dan Allah Swt telah memerintahkan kepada seluruh Nabi beserta para pengikutnya untuk berdakwah dengan kalimat ini. Belum pernah ada kalimat yang diturunkan yang lebih Agung dari kalimat Laa Ilaaha illallah. Langit dan bumi dapat berdiri dengan kalimat ini. Ia adalah kalimat Ikhlas. Ia adalah kalimat Islam. Ia adalah kalimat Takwa. Ia adalah kalimat cahaya. Ia adalah kalimat penyelamat. Ia adalah kalimat rahmat. Ia adalah kalimat Allah yang paling Agung. Barang siapa yang mengucapkannya sekali, dosa yang seperti buih di lautan pun akan diampuni.” (HR. Tirmidzi)
Syeikh Abu Rabi’ meriwatkan, “ Aku telah membaca tujuh puluh ribu kali kalimat Laa Ialaha illallah, akan tetapi aku belum menghadiahkan pahalanya kepada siapapun. Dan pada suatu jamuan makan di suatu tempat, diantara kami telah hadir seorang anak kecil yang disebut-sebut memilki kemampuan membuka mata hati. Dan seketika anak itu pun menangis pada saat kami sedang menyantap hidangan bersama. Seseorang menanyakan sebab tangisannya, dan ia pun berkata, “Aku melihat dilemparnya ibuku kedalam api neraka”. Ketika mendengar hal itu akupun menghadiahkan pahala bacaan tauhidku kepada ibunya. Dan anak itu mulai tersenyum dan berkata, “Aku melihat ibuku dikeluarkan dari api neraka.” Dari situ aku mengerti akan kemampuan anak itu dan kesahihan Hadis ini.
قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ اَلْحَمْدُ للهِ
“Zikir yang paling utama adalah ‘La Ilaha illallah’, dan doa yang paling utama adalah ‘Alhamdulillah.” (Sebuah hadis yang diambil dari kitab Sunani ibni Majjah)